Home / Bener Meriah / Bupati Bener Meriah Turun Ke Kampung Rikit Musara

Bupati Bener Meriah Turun Ke Kampung Rikit Musara

Humas Aceh | 2 Agt 2017

REDELONG : Untuk menghindari terjadinya konflik masyarakat kelompok tani di perbatasan Bener Meriah dan Aceh Utara, Bupati Ahmadi turun langsung ke Kampung Rikit Musara, Kecamatan Permata, Bener Meriah, Selasa (1/8)

Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Bupati Bener Meriah tersebut guna melakukan musyawarah untuk mencari solusi terbaik penyelesaian sengketa antara kelompok tani Pantan Antara Kecamatan Permata, Bener Meriah dengan kelompok tani Peu Saboh Hate Rakan, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Turut hadir dalam rombongan Bupati, Kapolres Bener Meriah AKBP. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si, Sekda Drs. Ismarissiska, MM, Pabung 0106 Bener Meriah Mayor (INF) Syamsirmas, Danramil Permata, Kasat Reskrim, Kasat Sabara, Kapolsek Permata, Sekcam Permata, aparat Kampung dan masyarakat Kampung Rikit Musara. Turut pula hadir dalam kesempatan itu Kapolsek Sawang, serta para ketua kelompok tani Saboh Rakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Bupati Ahmadi, SE dalam kesempatan itu menyampaikan, tujuannya datang menemui masyarakat Rikit Musara dan masyarakat Aceh Utara tidak lain dan tidak bukan untuk mencari solusi penyelesaian sengketa lahan yang terjadi, lantaran belum jelasnya titik koordinat tapal batas kedua kabupaten itu. “Tujuan pertemuan kita dirumah ALLAH SWT ini (Menasah Nurul Ikhlas-red) untuk mencari simpul penyelesaian permasalahan.”kata Ahmadi.

Bupati Bener Meriah meminta agar masyarakat Rikit Musara dan masyarakat Aceh Utara untuk mempercayakan dirinya dalam menyelesaiakan sengketa lahan kedua kabupaten akibat miskomunikasi lantaran missuratnisasi.

“Saya hadir disini untuk meminta waktu kepada masyarakat semua, baik masyarakat Kelompok Tani Pantan Antara dan masyarakat Kelopok Tani Peu Saboh Hate Rakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara guna menyelesaikan permasalahan ini, boleh tidak.”Tanya Ahmadi yang disambut ucapan boleh dari kedua belah pihak sore itu.

Untuk itu Bupati Bener Meriah meminta agar kedua belah pihak sementara waktu menghentika segala kegiatan di lokasi sengketa untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “tolong beri waktu kepada kami selama sebulan ini, terhitung sejak Tanggal 1 Agustus hingga Tanggal 1 September 2017 untuk menyelesaikan permasalahan tapal batas ini,”pinta bupati Ahmadi.

Sementara itu Kapolrse Bener Meriah AKBP. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si dalam kesempatan yang sama menghimbau agar kedua belah pihak tidak melakukan aktipitas di area sengketa, “saya mengharapkan kedua belah pihak dapat menerima permintaan kami ini. Siapapun yang memanfaatkan momentum ini untuk kepentingan kelompoknya, kalau cukup bukti akan saya proses,”terang Kapolres Bener Meriah itu.

Fahmi menambahkan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Kapolres Lhokseumawe, karena Aceh Utara masih dalam wilayah hukum Polres Lhoksuemawe, saya sudah minta tolong kepada Kapolres Lhokseumawe, kalau TKPnya diwilayah hukum Polres Lhokseumawe tolong segera diproses, demikian juga kalau di wilayah hukum Bener Meriah saya yang akan proses,”terang AKPB. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si.

Harap Fahmi kembali, kedua belah pihak untuk tidak melakukan kegiatan selama satu bulan, sesuai permintaan Bupati Bener Meriah. Selain itu Kapolres Bener Meriah mengharapkan agar kedua belah pihak tidak mengeluarkan bahasa-bahasa yang dapat memicu konflik, “sehingga kedepan masalah yang sudah berlarut-larut ini dapat terselesaikan dibawah kepemimpinan bapak Bupati Ahmadi.”  Terangnya.

Kapolres Bener Meriah itu menghimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran ketika membuka lahan baru, karena hal tersebut berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sendiri, dan pembakaran hutan serta lahan ini bisa dipidanakan.

Pantauan didalam Menasah Nurul Ikhlas, usai kedua belah pihak menyetujui untuk tidak melakukan aktifitas selama satu bulan diarea yang disengketakan, dengan penandatanganan berita acara kedua belah pihak, rombongan bupati Bener Meriah kembali ke ibu kota Kabupaten.

Check Also

Ramadhan Mempererat Ukhuwah dan Menguatkan Tekad Membangun Daerah

BANDA ACEH – Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat untuk mempererat ukhuwah serta meneguhkan tekad …