Banda Aceh, 11/05/2014 | Humas Aceh
Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal III-2014, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Ini merupakan yang terendah sejak 2009.
Pencapaian ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2014, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 5,12%.
Demikian dikemukakan Suryamin, Kepala BPS, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/11/2014). Menurutnya, perlambatan ekonomi domestik tidak lepas dari situasi global.
“Perekonomian global masih belum menggembirakan. Ada 2 negara yang mengalami perlambatan ekonomi yaitu Jepang dan Tiongkok. Dua negara ini adalah pangsa ekspor terbesar kita,” paparnya.
Selain itu, tambah Suryamin, penurunan harga komoditas juga mempengaruhi perekonomian Indonesia. Harga komoditas andalan ekspor Indonesia seperti kakao atau minyak sawit mentah (CPO) masih dalam tren penurunan.
Perlambatan ekonomi domestik sudah diperkirakan pelaku pasar. Riset Batavia Prosperindo Sekuritas menyebutkan, konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 hanya sebesar 5,1%.
“Seluruh komponen PDB (Produk Domestik Bruto) diperkirakan akan melambat. Termasuk net ekspor yang menurun,” sebut riset itu.
Sumber : Detikfinance.com