Home / Berita Terbaru / Gubernur: Pajale Komoditi Pangan Andalan Aceh
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyerahkan secara simbolis Pupuk, Bibit dan Obat-obatan pengendali hama untuk 315 petani miskin di Lapangan Bolakaki Cot Murong, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Selasa, 14 November 2017.

Gubernur: Pajale Komoditi Pangan Andalan Aceh

Humas Aceh | 14 Nov 2017

Banda Aceh – Padi, jagung dan kedelai merupakan komoditi pangan andalan yang tertuang dalam perencanaan pertanian Pemerintah Aceh. Tahun 2017 ini Pemerintah Aceh menargetkan capaian produksi padi sekitar 2,9 juta ton, jagung sekitar 249 ribu ton dan kedelai 48 juta ton.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf didampingi Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib dan Ketua LPMA, Gumarni Affan saat menyerahkan secara simbolis Pupuk, Bibit dan Obat-obatan pengendali hama untuk 315 petani miskin di Lapangan Bolakaki Cot Murong, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Selasa, 14 November 2017.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, Drh Irwandi Yusuf M Sc, dalam sambutannya sesaat sebelum menyerahkan bantuan bibit padi, pupuk dan obat pengendali hama dari LPMA kepada petani di Kecamatan Nisam, Selasa (14/11/2017).

“Target ini tidak bisa dikatakan kecil, butuh kerja keras dan bantuan semua pihak. Oleh karena itu, saya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Pemberdayaan masyarakat Aceh yang menggagas kegiatan seminar pertanian dan penyerahan bantuan berupa bahan pertanian kepada sejumlah petani yang ada di Kecamatan Nisam ini,” ujar Gubernur.

Pria yang akrab disapa Bang Wandi itu menyebutkan, bahwa kegiatan yang digagas oleh LPMA ini adalah contoh penting bagaimana elemen masyarakat berperan aktif memperkuat sektor pertanian yang dikembangkan masyarakat.

“Dengan jaringan dan sumber daya yang ada, LPMA membangun kerjasama dengan berbagai lembaga guna menyalurkan bantuan kepada para petani di wilayah pedesaan. Hari ini, yang menjadi sasaran program ini adalah petani yang tinggal di kecamatan Nisam.

Gubernur juga menghimbau agar para penerima bantuan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, para petani dituntut  untuk kompak, saling bekerjasama dan saling berbagi dalam menghadapi setiap masalah yang ada.

Bang Wandi meyakini, perhatian dari Dandim, camat dan para keuchik juga efektif dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Nisam ini.

“Ini adalah proyek percontohan, maka para penerima bantuan harus menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya. Harus sukses karena jika gagal, maka lembaga pemberi bantuan akan ragu untuk membagi ilmu dan memberikan bantuan lanjutan,” himbau Bang Wandi.

Untuk diketahui bersama, sekitar 30 persen luas daratan Aceh adalah kawasan pertanian dan perkebunan. Sementara itu, dari 5 juta penduduk Aceh, sebagian besar di antaranya tinggal di pedesaan dan sebahagian besarnya adalah petani.

“Sektor pertanian juga menyerap tenaga kerja terbesar di daerah ini, yakni hampir 35 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada. Tidak heran jika kontribusi sektor Pertanian terhadap pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Aceh di atas 30 persen, jauh melebihi sektor-sektor lainnya. Karena itu pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Aceh,” tambah Gubernur.

Gubernur apresiasi LPMA

Irwandi menyatakan, bahwa apa yang telah dilakukan oleh LPMA dan Lembaga Peduli Aceh (LPA) ini sangat layak mendapat penghargaan. Kedua lembaga ini telah membuktikan kehadiran sejumlah organisasi dan lembaga swadaya masyarakat mampu berbuat nyata di tengah-tengah masyarakat.

“Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan pengurus LPMA ini. Saya berharap LPMA terus meningkatkan dukungannya, sehingga semangat untuk mendukung kinerja pertanian di daerah ini bisa terus ditingkatkan.”

Dalam kesempatan tersebut Gubernur menjelaskan, bibit padi jenis IPB-8 yang hai ini dibagikan merupakan bibt unggul yang mampu menghasilkan gabah sebanyak 8 hingga 14 ton per hektar.

Jika gabah dihargai Rp5 juta per ton, maka dalam satu hektar saja, para petani sudah menghasilkan uang sebanyak Rp70 juta, minimal 8 ton atau sebesar Rp40 juta.

Sementara itu, Bupati Aceh Utara, dalam sambutan singkatnya menjelaskan, luas lahan sawah di Aceh Utara mencapai 46 ribu hektar, namun hanya 36 ribu hektar yang produktif. Meski demikian dengan perhatian dari Pemerintah Aceh dan sejumlah lembaga seperti LPMA dan LPA, pria yang akrab disapa Cek Mat itu meyakini Aceh Utara akan mampu menjelma menjadi Lumbung Pangan Aceh

“Kami bertekad untuk menjadikan Aceh Utara sebagai lumbung pangan Aceh. untuk mewujudkan hal ini, kami memohon bantuan dari Bapak Gubernur dan semua pihak termasuk LPMA dan LPA agar target tersebut dapat segera tercapai. Padi akan menjadi ikon baru Aceh Utara,” ujar Cek Mat optimis.

Bantuan diserahkan oleh Gubernur bersama Bupati Aceh Utara dan Dwi Andreas Santoso, Wakil Rektor IPB Bogor, kepada 3 orang perwakilan masyarakat. Total penerima bantuan hari ini adalah sebanyak 135 kepala keluarga. (Ngah)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …