Home / Berita Terbaru / Gubernur Pastikan Stok Pangan Aceh Tercukupi Selama Ramadhan

Gubernur Pastikan Stok Pangan Aceh Tercukupi Selama Ramadhan

Humas Aceh | 2 Juni 2016

Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah mengadakan rapat membahas ketersediaan bahan pangan, BBM, arus listrik, dan arus mudik dalam rangka menghadapai bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (1/6). Dalam rapat tersebut, Gubernur memastikan suluruh kebutuhan pangan di Aceh aman dan tercukupi selama bulan ramadhan dan Idul Fitri.

“InsyaAllah semua sudah siap, kita sudah melakukan rapat koordinasi untuk memastikan semua kebutuhan selama bulan Ramdhan terpenuhi, termasuk masalah listrik,” kata Zaini seusai mengggelar rapat.

Zaini Abdullah mengatakan sudah melakukan pengecekan langsung ke gudang beras bulog Lambaro dan gudang gula PT. Kande Agung, Lueng Bata  untuk memastikan persediaan beras dan gula selama bulan ramadhan. Berdasarkan hasil pantuan dan laporan kita memastikan bahwa stok beras dan gula aman dan dapat memenuhi kebutuhan Masyarakat selama bulan puasa nanti

Selain itu, Zaini Abdullah juga melakukan sidak ke pasar Peunayong untuk langsung ketersediaan dan harga kebutuhan pokok.  Zaini mengatakan, persedian kebutuhan pokok untuk menghadapi bulan puasa masih mecukupi dan harganya pun masih belum mengalami kenaikan yang signifikan. “Kita akan terus memantau harga barang di pasar.” Gubernur meminta semua pihak untuk terus bekerja dan memastikan seluruh kebutuhan di bulan suci Ramadhan dapat terpenuhi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Arifin Hamid mengatakan, stok gula saat ini sebanyak 3000 ton dan akan  terus di pasok lagi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan. Selain itu, untuk kebutuhan pokok lainya seperti minyak goreng, tepung terigu, daging ayam dan kebutuhan lainya juga mencukupi.

Terkait  persoalan listrik, GM PLN Aceh, Bob Saril, mengatakan selama bulan Ramadhan kebutuhan listrik di Aceh akan terpenuhi dan tidak akan ada pemadaman kecuali jika disebabkan oleh kondisi alam.

Semaentara terkait mudik lebaran, Kepala Dinas Perhubungan, melalui Kasi Angkutan Dishub Aceh, Al Qadri menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk keamanan lalu lintas termasuk melakukan pengecekan ruas jalan diseluruh propinsi Aceh.

Dinas Perhubungan kata Qadri, sudah melakukan kerjasama dengan Organda untuk memastikan armada  transportasi selama mudik cukup.

“kita sudah menyiapkan 10 kendaraan tambahan berupa bus untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun ini,” kata Qadri.

SIDAK PASAR

Sebelumnya, Gubernur Zaini melakukan inspeksi ke Pasar Peunayong, Banda Aceh. Gubernur mengunjungi pasar daging, pasar ayam dan meninjau harga bahan pokok menjelang meugang ramadhan.

Darman, seorang pedagang daging kepada gubernur melaporkan, sepekan menjelang megang, harga daging sapi cenderung stabil. Per kilonya, daging dijual seharga Rp. 130 ribu hingga Rp. 140 ribu. Biasanya, kata Darman, harga daging baru naik tiga hari menjelang ramadan. “Bisa sampai Rp.160 ribu,” ujarnya.

Stok sapi, kata Darman juga masih normal. Para pedagang membeli lembu di Pasar Tradisional Sibreh untuk kemudian dijulal ecer kiloan di Peunayong. Darman mewakili pihak pasar meminta agar pemerintah menfasilitasi pembuatan tenda teratak untuk bisa ditempati para penjual saat meugang. “Hanya untuk dua hari. Meugang orang ramai, dan tempat ini tidak cukup menampung semua orang,” ujar Darman.

Arifin Hamid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, menyebutkan, harga jual daging yang berbeda antara di Aceh dengan di luar Aceh normal terjadi. Meugang, kata Arifin, adalah momen sakral masyarakat Aceh, sehingga harga segitu masih sebatas  kewajaran. Terkait permintaan presiden bahwa harga jual daging sapi haruslah di bawah Rp.80 ribu per kilogram, Arifin memandang hal itu sulit dilakukan di Aceh.

“80 ribu itu harga daging beku (daging impor). Harga di kita (daerah Aceh) segitu karena kita memang menjual daging mentah dengan kualitas terbaik. Pasti lah ada perbedaan harga,” ujar Arifin.

Untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti sayuran, nilai jual di Pasar Peunayong cenderung stabil. Hanya bawang merah (bawang lokal) yang naik menjadi Rp.40 ribu dari harga biasa Rp. 35 ribu. Sementara cabai naik dari Rp. 30 ribu menjadi Rp. 38 ribu per kilogram. Untuk komuditi lain seperti tomat berastagi justru turun dari haga biasa Rp. 7 ribu menjadi Rp. 6 ribu. “Harga masih stabil. Hanya beberapa yang naik dan ada juga barang yang turun,” kata Mahdi, pedangan sayuran di Peunayong. (Humas-Aceh)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …