Home / Berita Terbaru / Gubernur: Pelajar Harus Berperan Membangun Aceh

Gubernur: Pelajar Harus Berperan Membangun Aceh

Humas Aceh | 5 Juni 2016

Banda Aceh — Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah meminta para Pengurus Pelajar Islam Indonesia untuk bisa meningkatkan kiprahnya dalam penguatan kapasitas dan pendidikan generasi muda Aceh di masa mendatang. Organisasi yang terlibat dalam pergerakan pemuda tersebut, kata gubernur, merupakan aset bangsa yang diharapkan dapat berperan mempercepat laju pembangunan di Aceh.

“Kaum muda dan pelajar merupakan kelompok inteletual yang memiliki daya dorong sangat kuat untuk menciptakan perubahan demi kepentingan rakyat,” ujar gubernur dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Setda Aceh, Azhari Hasan, SE, M.Si seusai melantik Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Periode 2016-2018, di Anjong Mon Mata, Sabtu 4 Juni 2016.

Gubernur menyebutkan, banyak tantangan yang terjadi seiring dengan berjalannya pembangunan di Aceh. Salah satunya dampak negatif dari globalisasi yang bermuara pada timbulnya berbagai paham yang menyesatkan dan menghancuran moral generasi muda, dan sebagainya. “Fenomena LGBT, pergaulan bebas, narkoba, aliran sesat, dan lainnya adalah akibat dari gempuran globalisasi yang tidak diantisipasi dengan keimanan dan ketaqwaan.”

Pemerintah Aceh, kata gubernur tidak tinggal diam dalam menyikapi hal itu. Namun demikian, pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda dan pelajar. Karena itu, PII Aceh diharapkan bisa berperan untuk merumuskan berbagai langkah dan program strategis, guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman generasi muda Aceh sehingga mereka siap menghadapi perkembangan zaman, dengan bekal iman dan taqwa, serta pengetahuan lainnya.

“PII harus aktif menggalang peran pelajar agar peduli dengan isu-isu sosial yang terjadi di daerah kita, di samping terus memberi motivasi bagi pelajar untuk maju dan mengembangkan pengetahuannya,” ujar gubernur.

Gubernur juga meminta agar pemuda yang tergabung dalam wadah bisa terus meningkatkan kapasitas, baik secara keilmuan, wawasan dan juga keterampilan, yang ke semuanya akan menjadi bekal dalam melanjutkan pembangunan Aceh ke depan. Untuk menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kapasitas guna menghadapi era kompetisi yang ke depan akan semakin ketat.

“Teruslah mengasah dan mengembangkan diri dan ciptakanlah peluang dengan menumbuhkan kreatifitas. Jadilah manusia yang sebaik-baiknya, yaitu manusia yang membawa manfaat bagi sesama,” kata Gubernur Zaini.

PII Aceh, kata gubernur bisa merancang program-program untuk penguatan generasi muda Aceh, termasuk dalam hal dakwah dan pelatihan karena hal itu penting dilakukan untuk mendidik generasi muda yang merupakan penerus pembangunan Aceh di masa depan.

“Mari kita bangun Aceh menjadi salah satu pusat pengkaderan pemimpin umat masa depan sebagaimana yang dicita-citakan PII. Semoga perjuangan kita membangun generasi muda Aceh yang berkualitas,” ujar gubernur.

Ihsan Azhar Ketua PII, menyebutkan organisasi PII turut mengambil peran untuk mendidik generasi bangsa. Puluhan tahun eksis di Indonesia, PII, kata Ihsan tetap selalu konsen untuk membina karakter bangsa khususnya  pelajar yang sesuai dengan islam. “Begitu juga di Aceh, sehingga kemudian  rakyat Aceh cocok dibilang masyarakatnya Serambi Mekah.”

Ketua PII periode 2016-2018 dijabat Ikhsan Azhar, T.Rizky Aulia Rahmat sebagai Sekretaris Umum dan Zulfitra sebagai Bendahara. (Humas-aceh)

Check Also

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

BANDA ACEH–Event Aceh Ramadhan Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi …