Home / Berita Terbaru / Gubernur: Sabang, Menuju Destinasi Wisata Bahari Internasional
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, bersama Panglima TNI, Jenderal TNI gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, membahas persiapan acera sail Sabang di Hetel sari Pan Pasific, Jakarta,(29/3). Acara Sail Sabang akan berlansung pada 28 November 2017, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan ke Aceh sebagai destinasi Wisata Hahal Terbaik Dunia, Rabu (29/3/2017)

Gubernur: Sabang, Menuju Destinasi Wisata Bahari Internasional

Humas Aceh | 30 Maret 2017

Jakarta – Keberhasilan event Sail Sabang 2017 akan mewujudkan cita-cita pemerintah untuk mewujudkan Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional, khususnya untuk wilayah barat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, pada Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Kepala Daerah dalam rangka Persiapan event Sail Sabang 2017, yang diselenggarakan di Sari Pan Pacifik Hotel, Rabu (29/3/2017).

“Pelaksanaan event tahunan sail ini telah dilakukan di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Dengan mengusung tema yang berbeda pula. Sail Sabang 2017 sail yang ke-9, kami yakin hal ini akan mewujudkan harapan kita untuk mewujudkan Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional atau Sabang as Hub Port for International Marine Tourism,” ujar Zaini.

Untuk diketahui bersama, Sail Sabang akan mempersembahkan berbagai atraksi wisata yang menarik dan atraktif dengan berbagai strategi promosi dan pemasaran yang baik. Sail Sabang 2017 diharapkan mampu memperkenalkan pesona Sabang dengan berbagai keunggulan wisata baharinya.

“Berbagai atraksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sabang khususnya dan Aceh secara umum sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia,” sambung pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.

Doto Zaini menambahkan, sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, yang sangat serius untuk meningkatkan kualitas seluruh sektor kehidupan, termasuk di sektor industri pariwisata. Sebagaimana diketahui, Pemerintah menarget kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun di tahun 2019.

Dalam pemaparannya, Zaini juga menjelaskan, bahwa Sail Sabang akan dipusatkan di Kota Sabang dengan lokasi utama di Teluk Sabang yang memiliki kedalaman rata-rata 22 meter. Bahkan, Teluk Sabang sudah terkenal sejak zaman Kolonial dan pernah dijadikan sebagai ‘kolen station’  atau stasiun batubara pada era kapal-kapal masih menggunakan tenaga uap.

Saat ini, Teluk Sabang juga telah dilengkapi dengan beberapa pelabuhan untuk kebutuhan sandar kapal container termasuk juga kapal cruise, yaitu Pelabuhan Container Terminal 1 (CT-1) dan Pelabuhan Container Terminal 3 (CT-3).

“Dua pelabuhan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Sail Sabang 2017. Acara puncak Sail Sabang sendiri direncanakan akan dipusatkan di kawasan Pasiran, yaitu sebuah pantai yang terletak di Teluk Sabang yang diapit oleh Pelabuhan CT-1 dan Pelabuhan CT-3,” kata Zaini.

Menurut Zaini, pemilihan Pasiran sebagai lokasi acara puncak karena selain lokasinya yang sangat strategis dan aman untuk penyelenggaraan Sail Sabang. Nantinya, kawasan tersebut akan dijadikan sebagai pusat wisata bahari terpadu Teluk Sabang. Di kawasan Pasiran rencananya akan dibangun pelataran yang akan digunakan untuk mendukung acara puncak Sail Sabang 2017.

“Namun, masih ada beberapa kendala yang perlu dicarikan solusi, salah satunya adalah masih adanya aktifitas di kawasan ini, baik yang dilakukan oleh Pemerintah, maupun masyarakat. Hal ini tentu saja akan berdampak saat pembangunan pelataran nantinya,” lanjut Zaini.

Hal yang mendesak dikerjakan di kawasan Pasiran adalah relokasi lahan dan bangunan Perum Perinus dan PT. Koja Bahari yang belum ada persetujuan hibah/pembebasan, Percepatan relokasi masyarakat nelayan dan pedagang oleh Pemerintah Kota Sabang.

Pembangunan pelataran seluas sekitar 36.644 m2 untuk acara puncak di kawasan Pasiran membutuhkan biaya sebesar Rp. 14,5 miliar. Proses pembangunan akan dilakukan di bawah koordinasi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pelataran yang dibangun nantinya akan menghadap langsung ke Teluk Sabang dan dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung. Selain dapat menampung 5 ribu undanga, area utama juga dapat menampung 1.000 orang penari masal pada acara pembukaan Sail Sabang.

“Mengingatkan, semakin dekatnya waktu pelaksanaan Sail Sabang yang hanya menyisakan 8 bulan lagi, maka permasalahan di atas perlu segera diselesaikan karena akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan lokasi area puncak Sail Sabang 2017,” ujar Zaini.

Gubrnur berharap, Pelataran Pasiran akan menjadi salah satu bukti atau kenangan pasca penyelenggaraan Sail Sabang 2017 yang pernah dilakukan di Sabang. Pelataran ini juga akan terus  dikembangkan dan dipromosikan sebagai Sabang Marina Bay.

Sebelum ini, Sabang juga memiliki sebuah lokasi kenangan yang masih terus berkontribusi pada sektor ekonomi di kawasan kepulauan itu, yaitu keberhasilan penyelenggaraan Jambore IPTEK 1997 di Kota Sabang, salah satunya adalah Resort Gapang yang masih memberikan manfaat kepada wisatawan.

Sail Sabang 2017 akan diselenggarakan mulai tanggal 28 November hingga 5 Desember 2017. Acara puncak akan diselenggarakan pada Hari Sabtu Tanggal 2 Desember 2017. Berbagai atraksi wisata akan diselenggarakan dalam rangka mendukung kemeriahan Sail Sabang 2017.

Sukseskan Sail Sabang, BPKS dan Pemkot Anggarkan Rp73 Miliar

Untuk mendukung rangkaian kegiatan Sail Sabang 2017, baik pembangunan infrastruktur dan penyelenggaraan atraksi wisata, Pemerintah Aceh bekerjasama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dan Pemerintah Kota Sabang telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp. 73 Miliar pada tahun 2017.

Tahun 2017 ini, BPKS juga sudah mulai melakukan revitalisasi pelabuhan penyeberangan Balohan dengan anggaran sebesar Rp. 52 miliar dari total anggaran sebesar Rp. 221 miliar selama 3 tahun.

“Untuk mensukseskan acara ini, masih diperlukan sinkronisasi yang lebih intensif, sehingga masing-masing pihak dapat berperan sesuai dengan fungsi. Permasalahan aksesibilitas dan amenitas pendukung di Sabang juga perlu mendapat perhatian kita semua dalam rangka mendukung keberhasilan Sail Sabang 2017,” tambah Doto Zaini.

Aksesabilitas dan amenitas pendukung yang mendesak dilaksanakan menurut Gubernur Aceh adalah peningkatan pelayanan dermaga Ulee Lheue-Balohan dan Bandara Maimun Saleh.  Hal yang juga membutuhkan perhatian adalah penambahan frekuensi kapal penyeberangan dan penerbangan dari dan ke Kota Sabang serta peremajaan transportasi darat dalam Kota Sabang.

Selanjutnya, penambahan akomodasi dengan mendatangkan Kapal Penumpang PT. PELNI, Penataan kawasan sekitar pasiran, perkotaan kota Sabang, Iboih dan Gapang, pembangunan prasarana air bersih Kota Sabang, pembangunan TIC Tourist Information Center (TIC), pembangunan/bantuan homestay di Sabang, pembangunan tambat labuh yacht serta pemasangan BTS di beberapa titik blank spot di wilayah Sabang.

Melalui Rapat Koordinasi ini akan dapat mempercepat penyelesaian berbagai permasalahan dalam rangka percepatan persiapan Sail Sabang 2017. kesukseskan Sail Sabang akan berdampak positif bagi kemajuan Sabang dan Aceh khususnya dan Indonesia umumnya,” pungkas Gubernur Aceh.

Sementara itu, Zulkifli H Adam selaku Wali Kota Sabang dalam pemaparannya menjelaskan, bahwa lahan sudah disiapkan oleh Pemko Sabang dan BPKS. Di lokasi Sabang Fair juga sebagian lahan masih kosong.

“Yang diperlukan saat ini hanya keputusan dari Koja Bahari untuk direlokasi. Namun berdasarkan hasil rapat terakhir acara puncak diindahkan ke Lokasi Sabang Fair,” ujar Zulkifli.

Luhut: Seluruh Pejabat harus Serius Persiapkan Sail Sabang 2017

Menanggapi seluruh pemaparan Gubernur Aceh dan Wali Kota Sabang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meminta seluruh pejabat yang terkait dengan penyelenggaraan Sail Sabang 2017 untuk serius membangun segala infrastruktur utama maupun pendukung maupun pemantapan lokasi acara puncak Sail Sabang.

“Semua pejabat pusat saya ingatkan agar tidak main-main dalam mempersiapkan segala sesuatunya agar wisatawan benar-benar betah berada di Sabang. Ingat, pariwisata merupakan penyumbang devisa tertinggi di tahun 2016, berada di atas sektor energi dan perikanan,” tegas Luhut.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga berpesan agar kegiatan pameran dapat diselenggarakan lebih baik dari penyelenggaraan Sail sebelumnya.

“Harus lebih bagus maksimal, baik bentuk dan tampilannya agar lebih menarik. Dan, peringatan Tsunami saya yakin memiliki nilai jual karena pengetahuan terhadap tsunami akan sangat menambah wawasan para wisatawan yang hadir berkunjung,” sambung Luhut.

“Saya senang dengan pemaparan Pak Gubernur tadi. Memang kita harus bekerja terintegrasi. Saya ingatkan, jaringan radio, televisi dan internet harus dipastikan sangat baik. Pariwisata meruapakan salah satu sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja yang bagus.

Panglima TNI: Devile Kapal Tempur untuk Laksamana Malahayati

Sementara itu, Panglima TNI, Jend Gatot Nurmantyo, menyarankan agar panitia penyelenggara menggelar devile kapal tempur untuk mengingat dan mengenang jasa serta menghormati Laksamana Malahayati.

“Aceh kan punya pahlawan Laksamana Malahayati. Maka saran saya, ada devile kapal-kapal tempur untuk mengingatkan sejarah dan semangat perjuangan beliau, bahwa Laksamana Angkatan Laut pertama bangsa kita adalah seorang perempuan dan berasal dari Aceh,” ujar Panglima TNI, disambut tepuk tangan para hadirin.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan laut, Laksamana TNI, Ade Supandi mengingatkan agar panitia memperbanyak atraksi serta memaksimalkan keunggulan Sabang, diantaranya adalah Tugu Nol Kilometer Indonesia dan keindahan bawah laut Sabang.

“Sabang merupakan titik nol Indonesia dan tugu Nol Kilometer ada disana. Selain itu, bawah laut Sabang juga sangat indah. Namun, penyelaman dalam jumlah besar harus dikaji ulang arena dikhawatirkan jika kita mendorong penyelaman dalam jumlah besar, maka potensi kerusakan lingkungan juga akan besar,” ujar Kasal mengingatkan.

Sementara itu, Dadang, Deputi Pariwisata dari Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa pihaknya telah dan terus berkoordinasi dengan Pemkot Sabang untuk mengetahui perkembangan terkini terkait kesiapan pelaksanaan Sail Sabang 2017.

“Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh dan Pemkot Sabang. Bahkan BPKS sudah berkoordinasi dengan pelaku wisata di Langkawi dan Phuket. Kita berharap dari sana akan banyak wisatawan yang hadir. Kami juga sudah siapkan Yacht Rally. Setidaknya ada 11 kapal Yacth Rally yang akan hadir,” ungkap Dadang. (Ngah)

 

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …