Home / LINTAS ACEH / Gubernur: Temu Ramah, Sarana Silaturrahmi dengan Keluarga Pahlawan.

Gubernur: Temu Ramah, Sarana Silaturrahmi dengan Keluarga Pahlawan.

Banda Aceh, 11/11/2014 | Humas Aceh

Banda Aceh [ Humas Aceh ] – Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah menyambut baik kegiatan Temu-Ramah dengan Keluarga atau Ahli Waris Pahlawan, Perintis Kemerdekaan, Pejuang, Veteran, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November tahun 2014.

“Melalui pertemuan seperti ini kita bisa saling mempererat jalinan Silaturrahmi, sehingga spirit perjuangan para pahlawan kita di masa lalu senantiasa kita kenang dan menjadi teladan bagi kehidupan kita sehari-hari.”

Gubernur mengungkapkan, setiap negara di dunia ini pasti memiliki tokoh yang dijuluki sebagai Pahlawan Nasional. Penabalan gelar pahlawan bukanlah sebagai simbol untuk mengkultuskan individu, melainkan sebagai sebuah penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan pada masa lalu.

“Keberadaan pahlawan menunjukkan bahwa suatu bangsa itu punya harga diri, punya rasa sosial dan kebersamaan yang tinggi, serta punya kemauan untuk maju. Karena itu tidak sembarangan menjadikan seseorang sebagai pahlawan.”

Menurut Gubernur, seorang pahlawan merupakan sosok yang terbukti pernah berjuang untuk melakukan perubahan besar pada bangsanya. Seorang pejuang tidak hanya dikenal Karena perjuangannya, tapi perlu diteladani sebagai panutan generasi muda di masa sekarang.

Aceh termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak Pahlawan Nasional, mulai pada masa perang melawan Portugis, masa penjajahan Belanda, Jepang hingga perang pasca kemerdekaan. Fakta ini menunjukkan betapa tingginya harga diri masyarakat Aceh yang tidak rela tanah airnya dikuasai oleh negara lain.

“Spirit militan itu membuahkan hasil, dimana sejarah mencatat bahwa tidak ada sejengkal pun tanah Aceh yang berhasil dikuasai oleh penjajah,” ujar pria yang akrab disapa Doto Zaini ini.

Ketika nyaris seluruh Nusantara dikuasai Belanda, lanjut Gubernur, Bumi Iskandar Muda ini masih mampu berdiri tegak untuk terus memberikan perlawanan hingga titik darah penghabisan. Tidak terhitung berapa banyaknya pahlawan negeri ini yang syahid saat mempertahankan harga diri Bangsa ini.

“Bagi mereka, kematian adalah konsekuensi dari sebuah perjuangan. Sebab mereka yakin bahwa kecintaan terhadap tanah air juga merupakan bahagian dari iman. Berjuang melawan penindasan, membela kebenaran, harkat dan martabat bangsa adalah ibadah yang harus ditegakkan.”

Menurut Gubernur, pada masa sekarang, berbicara tentang pahlawan tidak cukup sekedar mengenang perjuangan yang telah mereka lakukan di masa lalu. Semangat kepahlawanan sejatinya mampu memberi kekuatan bagi kita untuk menyelesaikan beragam masalah yang kita hadapi saat ini, seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, pengangguran, kerusakan lingkungan hidup, krisis ekonomi, korupsi, bencana alam dan berbagai bencana yang menunjukkan pudarnya Nasionalisme dan rasa peduli kita terhadap sesama.

“Sesungguhnya inilah makna penting di balik peringatan Hari Pahlawan yang kita selenggarakan setiap 10 November. Kita percaya, para Pahlawan Nasional itu sebenarnya bukanlah sosok yang ingin dipuji atau dikenang sepanjang masa. Yang mereka inginkan adalah agar perjuangan mereka membangun bangsa ini bisa dilanjutkan oleh generasi yang sekarang, sebab para dasarnya para pahlawan itu memiliki cita-cita mulia agar Bangsa ini dapat berdiri sejajar dengan Bangsa-bangsa maju lain di dunia,” terang Doto.

Generasi saat ini dituntut untuk bekerja keras dan mewakafkan diri bagi bangsa dan negara dalam rangka memajukan kesejahteraan rakyat. Geerasi saat ini harus mampu menjadi pahlawan pembela kebenaran dan keadilan.

“Kita dituntut menjadi pahlawan antikorupsi, pahlawan pemberantas kemiskinan, pahlawan lingkungan hidup, pahlawan pembela kepentingan rakyat dan pahlawan bagi penegakan Hak Asasi Manusia,” tambah Gubernur.

Di samping itu, lanjut Gubernur, kita juga dituntut menjadi pahlawan bagi ilmu pengetahuan dan teknologi demi kualitas hidup dan daya saing anak bangsa. Kita harus bisa menjadi tuan di negerinya sendiri, bukan malah menjadi penonton dalam hingar-bingar pembangunan ini.

Untuk itu, gubernur mengajak semua pihak agar tidak melupakan spirit perjuangan yang telah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa. “Sebab Bangsa yang besar adalah Bangsa yang senantiasa menghargai jasa-jasa pahlawannya,” tegas Gubernur.

Oleh karena itu, Zaini menyambut baik kegiatan silaturrahmi yang diselenggarakan hari ini. Menurut Gubernur, kegiatan ini mengandung makna penting dengan harapan spirit perjuagan para pahlawan akan selalu melekat dalam jiwa, sehingga kita tidak akan menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan demi kemajuan Aceh dan Indonesia di masa yang aka datang.

“Pemerintah Aceh dan Pemerintah Indonesia tentu memberikan apresiasi dan kepedulian serta penghormatan yang setinggi-tigginya kepada para keluarga dan ahli waris pahlawan. Kiranya perhatian ini dapat membangkitkan semangat dan meningkatkan bakti saudara-saudari bagi nusa dan bangsa. Bersamaan dengan itu, kita senantiasa berdo’a, semoga para pahlawan kita mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah,” pugkas Zaini Abdullah.

Selain Temu Ramah, dalam kegiatan tersebut Gubernur juga menyerahkan santunan kepada para keluarga Pahlawan dan veteran yang diterima secara simbolis oleh tiga orang ahli waris keluarga veteran pejuang nasional.

Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan, MM, Pimpinan dan anggota DPR Aceh, perwakilan dari Kodam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi beserta keluarga ahli waris veteran serta para Kepala SKPA.

Check Also

Ramadhan Mempererat Ukhuwah dan Menguatkan Tekad Membangun Daerah

BANDA ACEH – Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat untuk mempererat ukhuwah serta meneguhkan tekad …