Home / PEMERINTAHAN / IAIN Resmi Menjadi UIN Ar-Raniry

IAIN Resmi Menjadi UIN Ar-Raniry

Banda Aceh|09/18/2014

Banda Aceh [Humas Aceh]- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry resmi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. Perubahan status tersebut ditandai dengan launching status oleh Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA di Auditorium Ali Hasymi, Rabu (17/9).

Peresmian juga ditandai dengan penandatanganan prasasti UIN Ar-raniry serta penandatanganan piagam alih status oleh Prof. Nasaruddin Umar, yang disaksikan oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua DPRA, Hasbi Abdullah serta rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Farid Wajidi.

“Dengan peralihan status ini semoga melahirkan para intelektual yang berakhlaqul karimah serta menambah prestasi intelektual bangsa Indonesia dengan berbasis keagamaan,” ujar Wakil Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, yang mewakili Menteri Dalam Negeri, Lukman Hakim Saifuddin yang berhalangan hadir.

Wamen Agama RI ini juga berharap, dengan perubahan status ini dapat mengembalikan kegemilangan ilmu pengetahuan Islam, seperti yang pernah terjadi pada masa kegemilangan Islam, seperti Ibnu Sina, seorang ahli kedokteran yang juga seorang Sufi dan ahli Fiqh, Ar-Razi, Ibnu Haitam, Al-Khawarizmi, ahli matematika dan seorang ulama.

“Islam adalah agama Universal, dengan perubahan status ini kita berharap dapat mewadahi keluasan keilmuan Islam,” harapnya.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya menyatakan dukungan dan kegembiraan atas perubahan status ini.

“Mengubah status IAIN Ar-Raniry menjadi UIN merupakan langkah yang tepat agar para alumni mampu menjawab kebutuhan pasar yang menuntut diversifikasi ilmu. Kini kampus UIN ini dapat menghasilkan para sarjana dalam bidang studi umum tapi dengan perspektif Islam,” ujar Gubernur yang akrab disapa Doto Zaini ini.

Gubernur juga mengingatkan agar melakukan transfer of knowledges bagi generasi muda sehingga mempunyai pengetahuan yang luas, unggul dan berdaya saing tinggi, serta membangun generasi dengan akhlaqulkarimah yang terpuji, jujur, punya semangat dan etos kerja yang tinggi, disiplin dan sanggup menghadapi berbagai ujian dan tantangan.

“Sejauh pengamatan kami, fungsi itu selama ini berjalan dengan baik. Tidak heran jika IAIN Ar-Raniry mendapat julukan sebagai jantong hate rakyat Aceh. Julukan itu diberikan mengingat besarnya peranan kampus ini dalam berbagai sisi kehidupan masyarakat di Aceh. Itu pula sebabnya masyarakat Aceh sangat mendukung agar UIN Ar-Raniry terus berkembang menyesuaikan diri dengan dinamika global yang terus berubah,”

Ia melanjutkan, sejalan dengan perkembangan itu, kampus ini mulai membuka peluang bagi rekonstruksi dan reintegrasi bangunan keilmuan, yang menjembatani ilmu-ilmu agama dan ilmu umum yang selama ini dipandang secara dikotomis. Menghubungkan dua bidang ini tentu sangat penting, sebab ilmu-ilmu umum akan lebih komplek jika diaktualisasikan dengan sentuhan Islam.

Sementara itu Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Farid Wajidi menyatakan kegembiraannya terhadap perubahan status kampus jantung hati rakyat Aceh tersebut dan berharap perubahan tersebut membawa efek positif terhadap peningkatan kapasitas keilmuan.

 

“Saya sangat bangga dan gembira dengan perubahan status ini, semoga ini menjadi awal yang baik bagi kebangkitan ilmu pengetahuan dan kami mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk UIN menjadi lebih baik,” pungkasnya.[]humasaceh

Check Also

Pj Gubernur Saksikan TAPA dan Ketua DPRA Teken Pengesahan APBA 2024

Minggu Depan Segera Direalisasikan BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menyaksikan penandatanganan pengesahan …