Home / Aceh Jaya / Kabupaten/Kota Diminta Contohkan Aceh Jaya

Kabupaten/Kota Diminta Contohkan Aceh Jaya

Banda Aceh | 10/31/2014 | 

Banda Aceh [Humas Aceh] -Besarnya keperdulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mendapat apresiasi dari Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh. Karena itu, seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh diminta untuk dapat mencontohkan hal tersebut.

Demikian antara lain diungkapkan Kasi Kurikulum Bidang PLB-LS Dinas Pendidikan Aceh, Dra. Hj. Husna, M.Pd, Jum’at, 31/10, disela-sela workshop pengembangan bahan ajar sesuai kurikulum 2013 PAUD se-Aceh angkatan IV dan V yang berlangsung sejak 28-31 Oktober, di Banda Aceh.

Dikatakan dia, Aceh Jaya sangat respek terhadap lembaga pendidikan PAUD. Tak tanggung-tanggung, setiap desa sudah memiliki satu PAUD serta menganggarkan dana operasional sebesar Rp.1 juta perdesa.

“Kemudian, Aceh Jaya juga bisa mengukuhkan bunda PAUD sampai ke kecamatan hingga ke desa-desa. Menariknya lagi, mereka juga bisa memberikan honor kepada guru PAUD sebesar Rp.500 ribu untuk seluruh guru PAUD yang ada di Aceh Jaya,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya menghimbau kepada Kabupaten dan Kota lainnya di Aceh untuk dapat mencontohkan seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Aceh Jaya.

“Sehingga, Kabupaten/Kota dapat termotivasi untuk dapat memperhatikan bunda PAUD dengan sebaik-baiknya. Karena, tanpa dukungan yang memadai, tidak akan terwujud apa yang menjadi harapan semua pihak di Aceh, dalam hal ini upaya pengembangan lembaga PAUD,” himbaunya.

Untuk itu, tutur dia, guna menumbuh kembangkan lembaga PAUD tersebut, tentunya dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Karenanya, Dinas Pendidikan Aceh sedang gencar-gencarnya memberikan pembekalan kepada organisasi mitra (IGTKI dan PAUDNI), pengawas, guru, Kasi, Kepala Bidang dan Pengelola dari sejumlah Kabupaten dan Kota dari seluruh Aceh.

“Kita juga sudah melatih beberapa angkatan. Selanjutnya, kita juga meminta agar nantinya peserta dari Kabupaten/Kota dapat menjadi pionir untuk menjadi pemateri di daerahnya masing-masing,” tutur Husna.

Belakangan ini, lanjut dia, di beberapa perguruan tinggi di Aceh belum ada lulusan jurusan khusus S1 PAUD, kecuali dari  Universitas Terbuka (UT). Karena itu, ia menaruh kekhawatiran, apabila tenaga pengajarnya lulusan SMA dapat menyebabkan bahan ajar menjadi salah kaprah.

“Sehingga, bukannya mencerdaskan anak-anak di usia dini. Makanya, dengan lahirnya aturan pemerintah, tidak semuanya dapat mengajar di PAUD. Oleh sebab itu, kita melatih agar guru-guru PAUD  di Aceh bisa mengajarkan sesuai dengan kurikulum 2013,” sambungnya.

Namun ia tidak mempungkiri, terkait kesejahteraan guru PAUD yang masih jauh dari harapan, ini berbeda dengan guru-guru formal yang gajinya dibayar oleh yayasan, tutupnya.

Check Also

Mendagri Resmi Lantik Bustami Hamzah sebagai Pj Gubernur Aceh

JAKARTA— Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, resmi melantik Bustami Hamzah sebagai Penjabat Gubernur …