Home / Sport / Menpora Wacanakan Dana Abadi untuk Atlet, Pengurus Cabor Sambut Positif

Menpora Wacanakan Dana Abadi untuk Atlet, Pengurus Cabor Sambut Positif

Banda Aceh, 11/11/2014 | Humas Aceh

Jakarta – Belum ada jaminan hari tua yang layak untuk olahragawan membuat prihatin menpora yang baru, Imam Nahrawi. Ia pun mewacanakan untuk segera menyiapkan dana abadi untuk para (mantan) atlet.

Wacana itu dimunculkan Imam ketika ada pemberitahuan ke jejaring sosialnya soal pelatih sekaligus mantan atlet judo nasional, Ceto Cosadek, yang saat ini tengah terbaring sakit gagal ginjal. 

Melalui tweet temannya WahyuMbojo, @wahyu250, Menpora mendapat kabar soal Ceto yang saat ini tengah terbaring sakit dan membutuhkan bantuan untuk cuci darah. Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Imam, ia membenarkan sekaligus menyebut sebelumnya bantuan dari Menpora sudah pernah digelontorkan, tepatnya tahun 2010.

“Soal itu (Ceto) ternyata tahun 2010 pemerintah sudah pernah membantu sekitar Rp 115 juta, atau berapa. Nah, aturan di kami (Menpora) kalau sudah dibantu… yang lain masih banyak,” kata Imam ketika ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Namun begitu, ia sudah memikirkan agar ada dana abadi yang bisa digunakan apabila ada kasus seperti Ceto.

“Ya, saya sedang berpikir itu dan ingin berdiskusi banyak dengan pihak ketiga karena harus ada dana abadi. Cadangan yang tidak mengganggu di sini (dana Kemenpora).

“Karena di sini terlalu ribet birokrasinya. Tapi kalau ada dana cadangan yang setiap saat bisa dikeluarkan seperti dana bencana begitu, ‘kan bagus,” imbuhnya

Namun ia sampai saat ini belum bisa mengungkap detail dari mana dana abadi itu akan dikumpulkan. “Nanti, sedang kami rencanakan, sedang kami pikirkan itu,” ucapnya.

Wakil Sekjen PBSI Ahmad Budiarto menyambut positif wacana Menpora tersebut. Hanya saran dia, perlu dibuatkan pertanggungjawaban yang terstruktur dari pengelolanya. Sebab, dana abadi biasanya rentan untuk disalahgunakan.

“Saya pikir ini gagasan yang positif. Tapi harus ditinjau siapa dan bagaimana aturan penggunaan dana itu, tujuannya apa, buat siapa, semuanya harus jelas. Sebab dana abadi biasanya rentan diselewengkan. Jadi harus dibuat juga tanggung jawab terstruktur dari yang mengelola,” kata pria yang akrab disapa Budi itu ketika dihubungi terpisah.

PBSI, kata dia, sudah memiliki dana abadi. Namun dana tersebut hanya bisa digunakan sebagai dana darurat. “(Dana abadi) sudah ada sejak era (eks ketua umum) Try Sutrisno. Lebih dari 1 miliar dan disimpan di dalam bank dalam negeri,” urainya.

Ia menyarankan agar Menpora tidak hanya mewacanakan dana abadi saja tapi juga soal asuransi. “Jadi kalau ada apa-apa atlet terjamin. Ke depan kami akan beri masukan kepada Menpora agar lebih memperhatikan atlet pasca pensiun.”

Sumber : Detiksport.com

Check Also

Sekda: Sinergitas Aceh-Sumut Kunci Sukses PON XXI 2024

MEDAN – Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 adalah event olahraga terbesar di …