Home / Berita Terbaru / Pemerintah Aceh Pulangkan Tiga TKW Aceh Korban Kekerasan di Malaysia
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menerima 3 TKW Asal Aceh yang menjadi korban kekerasan di Malaysia yang dipulangkan oleh Dinas Sosial dalam pertemuan di Pendopo Gubernur, Banda Aceh, Selasa 18 Oktober 2016.

Pemerintah Aceh Pulangkan Tiga TKW Aceh Korban Kekerasan di Malaysia

Humas Aceh | 19 Okt 2016

Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh memulangkan Tiga Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Aceh yang menjadi korban kekerasan di Malaysia, Selasa, (18/10).

Tiba di Aceh, ketiga TKW yang berasal dari Kabupaten Pidie dan Bireuen itu lansung dipertemukan dengan Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah di pendopo Gubernur.

Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah sangat prihatin dengan kondisi para TKW asal Aceh yang telah dipulangkan. Ia berharap agar mereka tidak kembali lagi ke Malaysia.

Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menerima 3 TKW Asal Aceh yang menjadi korban kekerasan di Malaysia yang dipulangkan oleh Dinas Sosial dalam pertemuan di Pendopo Gubernur, Banda Aceh, Selasa 18 Oktober 2016.
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menerima 3 TKW Asal Aceh yang menjadi korban kekerasan di Malaysia yang dipulangkan oleh Dinas Sosial dalam pertemuan di Pendopo Gubernur, Banda Aceh, Selasa 18 Oktober 2016.

“Selamat pulang ke Aceh, semoga nanti bisa bekerja disini dan tidak harus ke Malaysia lagi,” kata Zaini Abdullah kepada ketiga TKW tersebut.

Zaini Abdullah yang didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh, Al Hudri mengatakan akan terus berupaya untuk memulangkan TKW asal Aceh yang bermasalah dan menjadi korban kekerasan di Malaysia.

“Kita akan terus bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia untuk memulangkan warga Aceh yang menjadi korban kekerasan disana,” kata Zaini Abdullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Al-Hudri menyampaikan, Ketiga TKW asal Aceh tersebut dijemput ke Malaysia oleh Dinas Sosial Aceh bekerjasama dengan KBRI di Kuala Lumpur.

Hudri menjelaskan, beberapa minggu yang lalu ia mendapat telpon dari KBRI Kuala Lumpur, pihak KBRI menyampaikan bahwa ada enam TKW asal Aceh yang bermasalah dan berada di KBRI. Tiga di antaranya belum di ketahui identitasnya karena belum ada dokumen lengkap.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami lansung mengirim utusan untuk menjemput warga Aceh itu untuk dipulangkan ke Aceh sesuai dengan arahan dari Gubernur,” kata Hudri.

Hudri mengatakan, tiga TKW asal Aceh yang dipulangkan mempunyai masalah dengan majikan tempat dimana mereka bekerja, seperti gaji tidak di bayar dan mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari majikan. Karena tidak tahan dengan kondisi tersebut mereka meminta pertolongan dan perlindungan dari KBRI di Kuala Lumpur.

Bahkan kata Hudri, salah satu dari tiga TKW asal Aceh itu ditemukan di pinggir jalan oleh Polisi Diraja Malaysia dalam keadaan yang sangat memprihatikan dan hanya bisa menyebutkan kata-kata “Aceh”.

“Berdasarkan informasi tersebut, polisi membawanya ke KBRI Kuala Lumpur,” kata Hudri.

Hudri mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak KBRI Kuala Lumpur untuk memulangkan tiga TKW asal Aceh lainnya yang saat ini masih menunggu kelengkapan dokumen.

“Kalau dokumennya sudah lengkap akan segera kita jemput untukdipulangkan ke Aceh,” ujar Hudri

Sedangkan ketiga warga Aceh yang sudah dipulangkan kata Hudri akan segera dipulangkan kepada keluarga masing-masing.

Tiga TKW asal Aceh yang sudah dipulangkan adalah, Surianti asal Gampong Kerembok, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie. Mariani Bt Zakaria asal Gampong Tunong, Kecamatan Peudada, Kabupaten Biruen. Sedangkan satu lagi belakangan diketahui bernama Wahyuni berasal dari Pante Raja.

 

 

Check Also

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

BANDA ACEH–Event Aceh Ramadhan Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi …