Home / Berita Terbaru / Peringati Hari Buruh, Gubernur Aceh: Tingkatkan Kapasitas Hadapi MEA
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menghadiri acara Peringatan Hari Buruh Sedunia (MAYDAY) dengan tema" Dengan semangat Hari Buruh Sedunia mari kita tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja, Kompetensi dan daya saing untuk menuju Kesejahteraan di Banda Aceh, Senin malam (1/5).

Peringati Hari Buruh, Gubernur Aceh: Tingkatkan Kapasitas Hadapi MEA

Humas Aceh | 2 Mei 2017

Banda Aceh – Berlakunya kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN, menuntut para buruh untuk mampu meningkatkan kapasitasnya agar siap bersaing di tingkat global. Karena itu aspek sumber daya manusia perlu mendapat perhatian dari semua pihak agar para pekerja lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Penekanan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya pada acara Temu Ramah Gubernur Aceh dengan Buruh dalam rangka memperingati  Hari Buruh se-Dunia, di Aula Rumoh PMI, Senin (1/5/2017) malam.

“Di era modern ini, tantangan buruh tidak hanya pada ketersediaan lapangan kerja atau masalah upah. Tantangan yang tidak kalah peliknya adalah persaingan di kalangan tenaga kerja itu sendiri. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas buruh harus terus dilakukan,” pesan Zaini.

Zaini mengungkapkan, untuk mencapai harapan tersebut, Pemerintah Aceh terus melakukan beberapa upaya, di antaranya mendorong dunia usaha agar memberi perhatian terhadap hak dan kesejahteraan buruh, sehingga para pekerja lebih bersemangat dan lebih aktif menumbuhkan semangat kerja.

Gubernur juga berjanji akan terus mendorong para buruh dan dunia usaha agar membangun komunikasi yang baik untuk membangun iklim investasi yang kondusif, sehingga jika terdapat masalah ketenagakerjaan di Aceh dapat diselesaikan dengan baik.

“Kami akan mendorong para pihak, terutama dunia usaha dan organisasi buruh, untuk saling bekerja sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga pekerja di Aceh memiliki kemampuan yang handal dan memiliki daya saing tinggi,” ujar pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.

Doto Zaini menambahkan, Pemerintah Aceh terus berkomitmen untuk memberi perhatian kesejahteraan buruh. Zaini memaparkan, di masa awal kepemimpinannya di tahun 2012, Upah Minimun Pekerja di Aceh hanya Rp1,4 juta.

“Pada Tahun 2016 UMP Aceh meningkat menjadi Rp2,1 juta. Lalu di tahun 2017 ini menjadi Rp2,5 juta. Ke depan, UMP Aceh kita harapkan dapat lebih baik lagi,” harap Zaini.

Di akhir masa jabatannya, Doto Zaini tetap berkomitmen untuk meringankan beban buruh di Aceh. Beberapa hal yang akan terus dilakukan, antara lain menginstruksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, untuk secara periodik melakukan kajian guna menyesuaikan UMP yang layak bagi buruh.

Gubernur menekankan, kajian penyesuaian UMP harus dilakukan bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk organisasi buruh.

Dalam hal pengawasan atas pelaksanaan kebijakan terkait masalah buruh, Zaini menyarankan agar semua pihak turut berperan dalam memberi masukan kepada pemerintah Aceh agar penanganan masalah buruh dapat diselesaikan dengan cepat dan bijaksana.

“Sebagaimana diketahui, Aceh telah memiliki Qanun Nomor 7 tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan. Saya berharap substansi qanun ini dapat diterapkan agar status para buruh di daerah ini mendapat jaminan secara hukum,” kata Zaini

Sementara itu terkait dengan tenaga outsourcing, Gubernur menginstruksikan dinas yang membidangi ketenagakerjaan di Aceh untuk membahas sejauh mana dampak kebijakan ini di Aceh. “Mudah-mudahan kajian ini bisa menjadi acuan Gubernur Aceh yang baru, dalam membuat kebijakan terkait buruh di Aceh.”

“Saya menginsatruksikan seluruh Balai Latihan Kerja di Aceh, agar dioptimalkan dalam memberi pelatihan kepada calon pekerja. Kita harapkan setiap tahun Aceh mampu melahirkan tenaga kerja profesional dengan standard kompetensi internasional. Selamat Hari Buruh se-dunia Tahun. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah untuk menciptakan iklim usaha yang sehat demi mendorong masuknya investasi di Aceh,” sambung Gubernur.

Zaini Abdullah, Gubernur Pro Buruh

Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menghadiri acara Peringatan Hari Buruh Sedunia (MAYDAY) dengan tema” Dengan semangat Hari Buruh Sedunia mari kita tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja, Kompetensi dan daya saing untuk menuju Kesejahteraan di Banda Aceh, Senin malam (1/5).

Kenaikan UMP setiap tahun yang sangat berpihak kepada pekerja. Selain itu, kami sangat mengapresiasi pergub Cuti hamil dan ASI eksklusif, yang keenam di dunia dan pertama di Indonesia.

Sementara itu, Syaiful Mar, selaku Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Aceh, dalam sambutannya menyatakan, bahwa Pemerintahan Aceh saat ini sangat pro buruh. Hal tersebut ditunjukkan dengan berbagai kebijakan-kebijakan dan berbagai peraturan daerah yang sangat memihak kepada kaum pekerja.

“Setiap tahunnya, kenaikan UMP sangat memihak kaum buruh. Bahkan, persentase kenaikan UMP Aceh tahun 2017 merupakan yang tertinggi di Indonesia,” ujar Syaiful Mar.

Syaiful Mar menambahkan, KSPI Aceh juga mengapresiasi langkah Zaini Abdullah yang telah mengeluarkan Pergub nomor 49 tahun 2016 tentang Cuti Melahirkan dan Pemberian ASI eksklusif.

“Kebijakan memberikan cuti ASI eksklusif merupakan yang keenam di dunia dan yang pertama di Indonesia. Kami sangat mendukung Pergub ini,” tegas Syaiful.

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Peringatan Hari Buruh di Indonesia telah mendapat pengakuan sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1951 tentang Ketenagakerjaan. Namun, saat rezim Orde Baru berkuasa, ada larangan bagi masyarakat untuk memperingati Hari Buruh.

Pasca Reformasi, barulah peringatan May Day menjadi agenda rutin para pekerja di Indonesia. Pemerintah bahkan telah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional guna memberi kesempatan kepada buruh untuk merayakan hari bersejarah ini.

Check Also

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

BANDA ACEH–Event Aceh Ramadhan Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi …