Home / Berita Terbaru / Plt Gubernur Minta Sektor Pertanian dan Perkebunan Digenjot

Plt Gubernur Minta Sektor Pertanian dan Perkebunan Digenjot

Humas Aceh | 1 Nov 2018

Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta para stakeholder terkait baik di tingkat provinsi mau pun di kabupaten/kota, untuk memberikan perhatian serius terhadap pengembangan sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Dengan majunya sektor itu akan mendukung kuatnya perekonomian Aceh dan nasional.

“Pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan daerah dan nasional. Karena itu, Pemerintah Aceh dalam lima tahun ke depan tetap menjadikan  sektor ini sebagai salah satu program prioritas,” kata Nova di Banda Aceh, 01/11/2018, dalam pandangannya terkait akan digelarnya Jambore Penyuluh Pertanian Ke-2 di Meulaboh, pada 4-6 November mendatang.
Nova mengatakan, salah satu misi Pemerintah Aceh adalah Aceh Meugoe dan Aceh Troe. Misi itu adalah untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan, di mana 30 persen dari luas daratan Aceh adalah lahan pertanian dan perkebunan. Di samping itu, dari sekitar 5,2 juta penduduk Aceh, 70 persen di antaranya tinggal di pedesaan dan 70 persen dari mereka bekerja sebagai  petani.
“Aceh memiliki tanah atau lahan yang luas dan subur, sehingga memungkinkan dilakukan pengembangan berbagai komoditi unggulan pada sektor pertanian, hortikultura  dan perkebunan,” kata Nova.
Agar produksi komoditi unggulan daerah itu maksimal, menurut Nova, pengembangan  komoditi harus dilakukan berdasarkan potensi wilayah masing-masing. Sebagai contoh untuk komoditi perkebunan,  wilayah  Aceh Tengah dan Bener Meriah prioritas pada tanaman kopi.
Selanjutnya  Pidie, Pidie Jaya, Bireuen,  Gayo Lues, dan Aceh Tenggara untuk cocok untuk kakao. Adapun wilayah  barat mulai dari  Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil sebagai wilayah prioritas utama untuk sawit.  Selain itu sawit juga prioritas untuk wilayah timur yaitu Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.  Selain tiga komoditi utama tersebut  ada juga cengkeh  yang  tumbuh dengan  baik  di Aceh Besar, Sabang dan Simeulue.
Untuk mewujudkan pertanian tanaman pangan, hortikultura  dan perkebunan sebagai ‘denyut nadi’ perekonomian rakyat, setiap tahunnya anggaran untuk pembangunan sektor itu terus bertambah. Dengan demikian, diharapkan lambat laun sektor itu benar-benar menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi masyarakat Aceh.
Karena itu, menurut Plt Gubernur, Aceh Meugoe dan Aceh Troe harus dimaknai melalui peningkatan produksi dan produktivitas hasil  dengan mengelola sumberdaya alam dan sumber daya manusia melalui intensifikasi dan ektensifikasi menggunakan inovasi teknologi dan mekanisasi. Dengan cara itu, target memajukan sektor pertanian pangan, hortikultura dan perkebunan pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani akan tercapai.
Keberhasilan yang dicapai petani dalam peningkatan produksi, kata Nova, tidak terlepas dari kerja keras penyuluh pertanian dalam melakukan pengawalan dan pendampingan. Karena itu, Nova memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada penyuluh pertanian baik PNS, THL-TBPP, penyuluh pertanian swadaya, pimpinan Balai Penyuluh Pertanian (BPP)  kecamatan dan petugas teknis lapangan terkait lainnya  yang sudah melaksanakan peran strategis dalam melalui pendampingan bagi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan kelembagaan ekonomi petani.
Namun, Nova berharap penyuluh pertanian untuk tidak terpaku pada peningkatan produksi. “Penyuluh pertanian harus mengembangkan dan memberdayakan petani, meningkatkan akses sosial yang dapat memberikan informasi pasar dan  teknologi serta dapat  menghasilkan produk yang bermutu juga mampu mengembangkan diri untuk menjadi pengelola usaha agribisnis yang handal dan mandiri,”
Nova berharap, Jambore Penyuluh Pertanian Ke-2 nanti, dapat dimanfaatkan penyuluh di seluruh Aceh sebagai ajang pertukaran informasi, inovasi, dan teknologi yang nantinya dapat diterapkan untuk membantu  petani di daerah masing-masing.
“Jambore itu juga kita harapkan menjadi ajang unjuk tangkas keterampilan penyuluh, dan kemampuan mereka dalam mengikuti perkembangan informasi terbaru di bidang pertanian,” kata Nova.
Jambore Penyuluh Pertanian itu kata Nova, harus dijadikan wadah meningkatkan silaturahmi, semangat kebersamaan dan ajang kompetensi antarpenyuluh. Para penyuluh diharapkan benar-benar memanfaatkan acara tersebut untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pertanian.

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …