Home / Berita Terbaru / Sembilan Desa di Subulussalam Terisolir Akibat Banjir

Sembilan Desa di Subulussalam Terisolir Akibat Banjir

Humas Aceh | 1 Feb 2016
Subulussalam  – Sembilan desa di Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, terisolir, karena jembatan yang menghubungkan daerah tersebut putus, akibat banjir bandang yang melanda wilayah itu, Minggu dini hari.

Camat Longkib, Hal Haris di Subulussalam, Minggu mengatakan, hujan lebat yang menguyur Kota Subulussalam sejak Sabtu (30/1) malam mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Longkib, dan menyebabkan empat unit jembatan putus total.

Ia mengatakan dua jembatan yakni Sikerabang dan Rantau Panjang berada di jalan utama, merupakan satu-satunya akses keluar menuju ke Kecamatan Runding maupun ke Simpang Kiri, pusat kota pemerintah kota setempat.

Sementara dua unit jembatan lainnya berada di Desa Bukit Alim penghubung antara dusun. Keempat jembatan itu ambruk setelah dihantam banjir sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

Akibatnya, kata Hal Haris, sembilan desa di Kecamatan Longkib terisolir, yakni Desa Sepang, Longkib, Panji, Darul Makmur, Lae Saga, Bangun Sari, Darussalam dan Sikerabang serta Bukit Alim.

“Jangankan mobil sepada motor saja tidak bisa lewat, karena kondisi jembatan putus total,” kata Hal Haris.

Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terparah dari sebelumnya akibat arus air yang sangat kencang sehingga merobohkan sejumlah jembatan di wilayah itu.

Ia mengatakan kejadian tersebut sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Subulussalam untuk dilakukan upaya pengamanan agar jangan sampai ada warga yang krisis pangan akibat tidak keluar untuk belanja kebutuhan pokok.

“Ini saya sedang rapat dengan Sekda,” katanya.

Ia mengatakan hasil pertemuan dengan Sekda Kota Subulussalam, H Damhuri SP MM, memerintahkan dinas badan terkait untuk melakukan penanganan secepat mungkin seperti bantuan masa panik selama lima hari ke depan dan pembuatan rakit piber di jembatan yang hanyut sehingga masyarakat sembilan desa bisa segera melintas dalam waktu yang tidak begitu lama.

“Hasil rapat dengan Sekda dan dinas badan terkait, Longkib darurat bencana sehingga dibutuhkan penanganan serius,” katanya.

Selain jembatan putus, banjir juga merendam sedikitnya 140 rumah penduduk di Desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang. Tidak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Camat Simpang Kiri, Jhoni Arizal mengatakan banjir disebabkan hujan deras melanda wilayah itu, sehingga mengakibatkan meluapnya Sungai Cepu Indah yang berada di desa setempat dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter.

Rumah warga mulai direndam banjir sejak pukul 04.30 WIB dini hari, mereka lalu mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi. Namun, akibat banjir datang di saat warga sedang nyenyak tidur, sejumlah barang-barang tidak bisa diselamatkan.

“Kerugian akibat banjir ini mencapai puluhan juta rupiah, karena ada barang-barang tidak bisa diselamatakan,” ujarnya.

Jhoni menambahkan banjir surut sekitar pukul 09.00 WIB, sejumlah warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan rumah mereka yang terendah banjir.

“Saat ini warga sudah pulang ke rumah masing-masing,” katanya menambahkan.

sumber : www.aceh.antaranews.com

Check Also

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

BANDA ACEH–Event Aceh Ramadhan Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi …