Home / Berita Terbaru / Tim Pemerintah Aceh Safari Ramadan di Pidie dan Pijay

Tim Pemerintah Aceh Safari Ramadan di Pidie dan Pijay

Humas Aceh | 14 Junbi 2016

Pidie Jaya — Pemerintah Aceh bersilaturrahmi dengan masyarakat melalui kegiatan Safari Ramadan di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Minggu-Senin (12-13/06).

Koordinator tim untuk Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Zulkifli Ahmad, menyebutkan di dua kabupaten tersebut, tim berkunjung ke enam masjid. “Ada tiga tim yang diutus sebagai perpanjangtangan Pemerintah Aceh untuk silaturrahmi dengan masyarakat,” ujar Zulkifli yang juga kepada BKPP Aceh.

Di masing-masing masjid, kata Zulkifli, para penceramah akan menyampaikan tiga permasalahan yang kini sedang menjadi isu besar di Indonesia, khususnya di Aceh. Mereka akan berceramah tentang isu aliran sesat, fenomena LGBT dan narkoba.

Di Kabupaten Pidie, tim safari ramadan mengunjungi Masjid Besar Al-Ikhsan Grong-Grong, Masjid Besar Istiqamah di Kecamatan Sakti Beureunuen dan Masjid At-Taqwa Simpang Tiga. Sementara di Pidie Jaya tim berkunjung ke Masjid Al-Falah Lueng Putu, Masjid Al-Munawarah Meurah Dua dan Masjid Al-Istiqamah Ulee Gle.

Dr. Syukri Yusuf MA, salah seorang penceramah menyebutkan, ketiga isu tersebut perlu perhatian semua pihak. Masyarakat, katanya, dihantui dengan berbagai isu tersebut.

“Aliran sesat, LGBT dan narkoba sudah mulai mewabah dan merasuki anak-anak di bumi Aceh,” ujar Tengku Syukri saat memberi ceramah di Masjid Besar Al-Ikhsan Grong-Grong.

Kewaspadaan semua pihak, kata Syukri, mulai dari pemerintah, para ulama hingga orang tua sangat diperlukan agar generasi muda tidak terjebak ke dalam fenomena tersebut.

Syukri Yusuf menyebutkan, kaum LBGT dalam Quran disebutkan oleh Allah sebagai orang-orang yang melampaui batas, melakukan kekejian yang sangat keji dan mereka (kaum LGBT) umat yang sangat jahat. Sudah pernah terjadi di masa Nabi Luth, di mana para hamba –yang punya perilaku seksual menyimpang atau LGBT– ditenggelamkan ke dalam tanah dan ditimpakan oleh baru-batu panas (ahli tafsir mengatakan bahwa nantinya berasal dari api neraka) lagi besar.

“Kalau berpikir dengan akal waras tidak mungkin bisa seperti itu — suka sesama jenis. Binatang saja tahu mana lawan jenis. Ketika mereka (binatang) disatukan mereka akan bertengkar,” ujar Syukri memberi kiasan.

Mereka yang terjebak dalam tiga perilaku menyimpang tersebut, kata Syukri biasanya cenderung tertutup. “Itu cirinya. Mereka lebih ekslusif.”

Sementara Tamlikha Hasan, salah satu teungku lainnya menyebutkan, menjadi sebuah kewajiban hamba untuk selalu menjaga dan memperhatikan para generasi muda. “Sekarang ini anak begitu mudah dipengaruhi. Orang tua harus bertanya tentang keseharian anaknya,” ujar Tamlikha saat berceramah di Masjid Al-Istiqamah Ulee Gle.

Tamlikha menyebutkan bahwa orang tualah yang menciptakan generasi. Baik didikan orang tua, baiklah seorang anak. Sebaliknya buruk didikan orang tua, maka buruklah generasi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie Jaya, H Iskandar Ali, menyebutkan kedatangan tim dari Provinsi Aceh ke Kabupaten Pidie Jaya untuk mengikat
tali silaturrahmi dengan masyarakat.

Sekda Iskandar secara kusus meminta agar para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Saat ini banyak kejadian yang berujung pada kegiatan pendangkalan akidah. “Mari mencermati dan waspada agar kerukunan beragama dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Sekda.

Dalam Safari Ramadan tersebut, Pemerintah Aceh memberi bantuan uang tunai untuk imam, muazzin dan khadam masjid. Sementara di Pidie Jaya Pemerintah Kabupaten juga menyerahkan bantuan untuk kemakmuran masjid. (Humas-Aceh)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …