Home / Berita Terbaru / TPID Bahas Pengendalian Inflasi Aceh

TPID Bahas Pengendalian Inflasi Aceh

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Aceh menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah dengan agenda implementasi dan rencana aksi pengendalian infasi Aceh tahun 2017.
Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Bupati Bener Meriah, Rabu (13/09/2017), dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi.

Hadir pada kegiatan itu Kepala BI Perwakilan Aceh Ahmad Farid, Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh M. Raudhi, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, serta TPID provinsi dan kabupaten/kota se Aceh.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin mengatakan bahwa acara tersebut dilaksanakan sebagai upaya serius Pemerintah Aceh dalam mengendaikan inflasi.
“Sudah dua tahun berturu-turut Aceh mendapat penghargaan dari Bank Indonesi karena berhasil mengendalikan inflasi,” ujar Mulyadi Nurdin.
Sementara itu Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh M. Raudhi menyebutkan, kegiatan itu bertujuan untuk membahas isu-isu strategi Tim pengendali inflasi daerah  untuk menghadapi inflasi diakhir tahun 2017 serta menyusun program TPID Aceh untuk tahun 2018.
Melalui pertemuan itu TPID di kabupaten/kota juga diharapkan punya inisiatif untuk memantau ketersediaan bahan pokok di daerahnya masing-masing, serta menganalisa gejala apa saja di daerahnya yang memungkinkan inflasi kembali naik,  serta mengkoordinasikannya dengan stakeholder terkait.
“Kita harapkan dengan adanya pertemuan ini, muncul kesamaan pandangan antara tim pengendali inflasi di kabupaten/kota dan provinsi, serta adanya sinergi program, dalam rangka pengendalian inflasi di Aceh,”lanjut dia.
Raudhi menambahkan, hingga Agustus tahun 2017 ini inflasi Aceh terkendali cukup baik, bahkan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, hal itu tidak terlepas dari semakin baiknya koordinasi antar Tim pengendali inflasi.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Aceh Ahmad Farid mengatakan stabilitas makroekonomi nasional dan Aceh saat ini masih relative terjaga, hal itu tercermin dari inflasi yang saat ini masih berada dalam kisaran 4 persen.
Namun demikian Ahmad Farid mengingatkan pada akhir tahun 2017 nanti, Aceh akan mengalami sejumlah risiko yang perlu diwaspadai baik secara internal maupun eksternal.
“Beberapa risiko itu antara lain dari sisi permintaan diprediksi akan mengalami kenaikan permintaan masyarakat selama Maulid Nabi. Sementara dari risiko penawaran seperti terganggunya penurunan produksi pangan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim akhir tahun,”lanjut Ahmad Farid yang juga wakil ketua TPID Aceh itu.
Ia mengingatkan agar pengendalian inflasi Aceh agar dilakukan secara cermat melalaui analisa mendalam terhadap factor penyebab inflasi yang dominan sehingga bisa dilakukan langkah intervensi pengendalian harga yang cepat dan tepat.
“Maka koordinasi dan sinergi pengendalian TPID harus terus diperkuat, dan meningkatkan kerjasama yang baik antara TPID kabupaten dan kota serta provinsi dnegan instansi penegak hukum,”katanya lagi.
Hadir sebagai pemateri pada kegiatan itu antara lain dari Perwakilan BMKG Aceh yang memaparkan penjelasan mengenai pola iklim dan risiko cuaca yang berpotensi menjadi salah satu faktor risiko inflasi di Aceh akhir tahun 2017.
Selanjutnya juga hadir pemateri dari Polda Aceh yang memaparkan materi mengenai situasi dan kondisi stok bahan pangan di Aceh hingga akhir tahun 2017.

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …