Home / Berita Terbaru / Wagub: Hindari Pungli!

Wagub: Hindari Pungli!

Humas Aceh | 24 Okt 2017

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, mengajak semua pihak yang terkait dengan pengerjaan proyek pemerintah untuk menghindari Pungutan Liar atau Pungli. Wagub menegaskan, bahwa pungli adalah salah satu faktor yang menyebabkan kualitas pembangunan menjadi buruk.

Hal tersebut disampaikan oleh Wagub, saat menggelar pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, beserta seluruh jajaran SKPK di Aula Balai Kota Banda Aceh, Senin (23/10/2017) sore.

“Selama 6 hari ini, saya bersama rombongan telah meninjau sejumlah proyek pengerjaan, kami berinteraksi langsung dengan masyarakat di pedalaman. Masih terlalu banyak pekerjaan rumah kita untuk membangun Aceh. Oleh karena itu, saya pribadi akan menghindari hal-hal yang tidak sepantasnya apalagi harus melakukan pungli, melakukan pengabilan fee,” pesan Wagub.

Bahkan, sambung Wagub, Gubernur selaku Kepala Pemerintahan Aceh telah mencanangkan itu, maka kami sebagai pembantu Gubernur harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan yang bebas Pungli.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Wagub mengungkapkan, bahwa pembangunan yang kolaboratif akan menghasilkan program pembangunan yang baik. “Karena itu, selama kunjungan kerja di 13 kabupaten/kota ini, kami selalu meminta didamingi oleh teman-teman dari DPRA. Tujuannya adalah agar kita memiliki persepsi yang sama dalam membangun negeri, dan kemudian saling mendukung dan melakukan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.”

“Selama ini kita terjebak dalam dikotomi dan ego sektoral. oleh karena itu kami ingin membangun paradigma baru, memberi nuansa baru dalam pembangunan, yaitu pembangunan yang kolaboratif, karena saya yakin tujuan pembangunan yang kita lakukan adalah sama, yaitu menghadirkan kesejahteraan bai seluruh rakyat,” Sambung Nova.

Usai pertemuan dengan Wali Kota, Wagub dan rombongan meluncur ke proyek pembangunan Banda Aceh Madani Education Center. Meski deviasi minus 3 persen dari target awal 78 persen, namun Wagub meyakini proyek tersebut akan selesai tepat waktu.

“Meski deviasinya kecil, rekanan tetap harus memacu pengerjaan agar bangunan ini bisa segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Apalagi lokasi pembangunannya di tengah kota, selain bisa segera difungsikan, secara estetika keindahannya tentu akan menambah keindahan kota,” kata Wagub.

Wagub dan rombongan menuju ke komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo untuk meinjau sejumlah proyek di kawasan tersebut. Setidaknya ada 10 proyek pengerjaan sedang berjalan di kawasan tersebut, yaitu pebangunan breakwater sisi B, pengerukan kolam labuh blok A, pembangunan dermaga sandar blok B.

Selanjutnya, pembangunan dermaga bongkar blok B, pembangunan turap pelindung kolam labuh blok B, lanjutan pembangunan dermaga blok A, pengecoran area dalam kawasan TPI, pembangunan drainase jalan akses, pembangunan gedung kantor PPS dan pembangunan gedung terpadu.

Di lokasi ini, Wagub kembali mengingatkan pentingnya memacu pengerjaan karena batas waktu yang semakin dekat. Oleh karena itu, Wagub berpesan agar proyek dapat dikerjakan dengan cepat namun tetap memperhatikan kualitas.

“Kami tidak mau kontraktor rugi. Untuk itu bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Rekanan tentu tidak ingin terkena denda karena terlambat menyelesaikan proyek. Karena itu, kami mengingatkan rekanan yang belum mencapai target untuk memicu kinerja, tambah jam kerja untuk mengejar ketertinggalan,” kata Wagub.

Usai dari PPS Lampulo, Wagub dan rombongan menuju salah satu cafe di kawasan Lamdingin untuk menggelar konferensi pers terkait kunjungan kerja selama enam hari di 13 kabupaten/kota di Aceh.

Untuk tahun 2017 ini, proyek strategis di Banda Aceh mencapai Rp146,1 miliar yang terbagi dalam 100 paket. Dari jumlah tersebut, 34 paket senilai Rp92,8 miliar diantaranya merupakan proyek yang didanai oleh Dana Otonomi Khusus. Sedangkan 46 pryek lainnya senilai Rp53,3 miliar merupakan proyek yang didanai oleh APBA.

Untuk diketahui bersama, 13 kabupaten/kota yang dikunjungi oleh Wagub dan rombongan adalah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.

Selama perjalanan enam hari tersebut, Wagub didampingi oleh Kepaa P2K APBA, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kadis Perumahan dan Permukiman, Kadis Kesehatan, Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kadis Pengairan serta sejumlah kepala dinas terkait lainnya.

Wagub juga didampingi oleh anggota DPRA, terutama dari kabupaten yang menjadi daerah pemilihan para anggota legislatif tersebut. Ini merupakan kali pertama Pemerintah Aceh melibatkan pihak legislatif dalam kunjungan kerja.

Dalam banyak kesempatan, Wagub mengungkapkan, bahwa pendampingan dari para anggota legislatif ini akan terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh periode 2017-2022. Bahkan, para anggota legislatif menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan kunjungan kerja bersama ini.

Murdhani, salah seorang anggota DPRA asal Bireuen, menyampaikan apresiasi atas kebijakan ini. “Dalam fungsi pengawasan, kami memiliki mekanisme sendiri terkait pemantauan sejumlah proyek yang sedang dilakukan eksekutif, yaitu Pansus. Namun inisiatif kunjungan kerja bersama ini sangat kami apresiasi,” ujar Murdhani. (Ngah)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …