Home / Aceh Barat / Wagub Tinjau PLTU Nagan Raya

Wagub Tinjau PLTU Nagan Raya

Humas Aceh | 7 Sep 2016

Nagan Raya – Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf, melakukan kunjungan kerja ke komplek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nagan Raya, yang berada di Gampong Suak Puntong. Tiba di lokasi, pria yang akrab disapa Mualem itu diterima langsung oleh Andi Makkasau, selaku Manager PLN Sektor Nagan Raya dan Wakil Ketua DPRK Nagan Raya, Samsuardi.

Di lokasi PLTU, Wagub mendapatkan penjelasan secara singkat tentang PLTU dan sistem kerja pembangkit listrik terbesar di Aceh itu, Selasa (6/9/2016).

“Sejak beroperasi, PLTU Nagan Raya mendapatkan pasokan Batubara dari Kalimantan, yang disuplai dengan menggunakan Kapal Tongkang sebanyak 25 metrix ton setiap bulannya. Penggunaan batubara asal kalimantan dikarenakan nilai kalori batubaranya yang sudah sesuai standar. Berbeda dengan batubara lokal yang nilai kalorinya rendah,” kata Andi Makkasau menjelaskan.

Pun demikian, lanjut Andi, dalam bulan september ini, pihak PLTU Nagan Raya yang memiliki dua unit pembangkit, masing-masing menghasilkan daya sebesar 110 Mega Watt itu, akan melakukan uji coba mencampur batubara kalimantan dan hasil penambangan lokal yang selama ini dilakukan oleh PT Mifa.

Untuk diketahui, bersama sejumlah pembangkit listrik lainnya yang tersebar di Aceh dan Sumatera Bagian Utara, PLTU Nagan Raya memberikan pasokan energi ke  Sigli, Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Idi, Langsa, Tualang Cut, Pangkalan Susu, Medan, Meulaboh dan yang sedang direncanakan ke Subulussalam.

Saat ini, total energi yang dihasilkan oleh sejumlah pembangkit listrik di Aceh sebesar 459 MW, yang tersebar di PLTU Nagan Raya 2×110 MW, PLTD Lueng Bata 32 MW, PLTD Pulo Pisang-Sigli 11 MW, Cot Trueng 12MW, dan PLTMG Arun 184 MW.

“Dengan daya sebesar itu, dan jika tidak terjadi gangguan, maka Aceh memiliki cadangan energi sebesar 100 MW. Selama ini cadangan tersebut kita salurkan ke sejumlah wilayah di Aceh dan Sumbagut untuk mengatasi krisis disejumlah wilayah tersebut. Jaringan sumbagut tersambung secara interkoneksi, jadi asupan energi akan langsung tersalurkan ke daerah yang devisit atau kekurangan energi,” tambah Andi.

Bahkan, sesuai dengan rencana pengembangan tahun 2017-2021 Aceh akan membangun sejumlah pembangkit listrik dengan potensi tambahan daya sebesar 790 MW.

Andi menambahkan, jika selama ini masih terjadi pemadaman, hal tersebut bukan dikarenakan Aceh kekurangan daya tetapi karena faktor gangguan jaringan atau pemeliharaan mesin.

Saat ini, Jumlah pegawai PLTU Nagan Raya adalah sebanyak 179 orang, tenaga ahli outsourcing 258 orang. Dari jumlah tersebut 90 persen pekerjanya berasal dari Aceh.

Ketersediaan Listrik Mengundang Investasi

Mendengar penjelasan dari pihak PLTU Nagan Raya, Wagub optimis Aceh akan bebas dari pemadaman pada 2017. Menurut Wagub, ketersediaan dan kepastian pasokan arus listrik akan membuat investor melirik Aceh untuk berinvestasi.

“Harapan kita bersama tentu saja Aceh akan lebih baik dari segi kelistrikannya di masa depan. Dengan pemaparan tadi, sangat banyak potensi pembangkit listrik di Aceh. Di masa mendatang, sangat mungkin Aceh menjual energi, bukan hanya ke provinsi lain tapi juga ke negara tetangga,” kata Mualem.

Dalam kesempatan tersebut, Mualem juga menghimbau kepada pihak perusahaan dan masyarakat serta para pekerja dapat menjaga situasi kondusif, baik di dalam areal pekerjaan maupun kepada masyarakat disekitar PLTU Nagan Raya.

“Saya berharap para pekerja dapat bekerja dengan baik, dan perusahaan dapat memberikan hak yang sesuai kepada para pekerja, sehingga tidak ada aksi-aksi demontrasi yang justru dapat mengganggu produktifitas dan perkembangan PLTU ini,” pesan Mualem.

Sementara itu, untuk meminimalisir dampak gangguan cuaca dan faktor alam lainnya, Wagub meminta agar perusahaan menggunakan teknologi canggih seperti yang diaplikasikan di negara tetanga, Malaysia.

“Jadi, tidak semata kita pacu kapasitas energi yang dihasilkan, kita juga harus memperbaharui peralatan demi pelayanan maksimal kepada masyarakat. Walau sektor kelistrikan Indonesia belum aman, harapan kita tentu saja pasokan listrik Aceh Aman,” pungkas Mualem. (Ngah)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …