Banda Aceh | 1-05-2015
Banda Aceh – Sebagai lembaga pemerintah yang berperan mengamankan stok pangan dan mengontrol stabilitas harga pangan bagi masyarakat, Bulog merupakan salah satu mitra yang paling strategis bagi Pemerintah Aceh. Cita-cita Aceh untuk bisa menjadi lumbung pangan nasional tidak mungkin bisa berhasil jika tidak mendapat dukungan dari Bulog.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya yang dibacakan oleh Asisten II Setda Ace, Azhari SE, pada acara Pisah Sambut Kepala Divisi Regional Perum Bulog Aceh, yang berlangsung di Amel Convention Hall, (Minggu, 31/5/2015).
Dalam banyak hal, lanjut Gubernur, Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinannya senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kepala Badan Urusan Logistik, Divisi Regional Kabulog Divre) Aceh.
“Sebagaimana temanya ‘Lepas Sambut’, berarti malam ini ada dua momen yang harus kita hadapi, yakni adanya ‘Perpisahan’ yang sudah tentu diwarnai kesedihan, tapi sekaligus adanya ‘Kedatangan’ yang diwarnai dengan kegembiraan. Kita bersedih karena akan berpisah dengan pemimpin Perum Bulog Aceh yang selama ini cukup dekat dengan kita semua,” ujar Gubernur.
Sebagaimana diketahui, Ali Ardi selaku Kepala Divre yang lama akan memasuki masa pensiun dan akan meninggalkan Aceh dan menetap di Yogyakarta. Ali akan digantikan oleh tokoh baru yang akan memimpin Perum Bulog Aceh, Drs Achmad Ma’mun, yang sebelumnya bertugas di Kantor Pusat Perum Bulog di Jakarta sebagai Kapusdiklat Perum Bulog.
Gubernur menjelaskan, salah satu kebijakan strategis yang pernah dilakukan Bulog Aceh di masa kepemimpinan Ali Ardi adalah langkahnya yang cepat melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di masyarakat. Selain itu, selama ini juga telah terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara Bulog dengan Pemerintah Aceh dan dengan Dewan Ketahanan Pangan Aceh.
“Singkat kata, kerjasama yang telah dibangun Bulog Divre Aceh dengan berbagai stakeholder di Aceh selama kepemimpinan Beliau berlangsung sangat harmonis. Kerjasama itu yang membuat kami sangat terkesan dengan kepemimpinan Beliau.”
Gubernur menambahkan, di masa yang akan datang, tantangan untuk menyeimbangkan harga pangan di Aceh tentu akan semakin berat. Ada beberapa faktor yang bisa memunculkan ketidakstabilan ini, antara lain soal cuaca yang tidak stabil, hal ini tentu akan mengganggu masa panen dan mempengaruhi hasil produksi.
Menurut Gubernur, tantangan seperti ini harus bisa diantisipasi sejak dini. Karena itu peran Bulog sebagai lembaga penjaga kestabilan harga pangan di masyarakat diharapkan akan semakin optimal.
“Untuk itu kami sangat sependapat kalau Bulog bisa bertranformasi ke arah ‘Full Integrated Agribusiness Company’, yaitu menjadi BUMN pangan yang Inovatif, sehat dan bertumbuh, serta memiliki stok yang cukup untuk menjamin ketersediaan pangan di daerah. Besar harapan kami, semangat itu dapat dijalankan oleh Bapak Achmad Ma’mun sebagai pemimpin baru Bulog Divisi regional Aceh.”
“Terima kasih kepada Bapak Ali Ardi dan keluarga. Dan selamat Datang serta selamat bertugas kepada Bapak Achmad Ma’mun dan keluarga. Semoga kerjasama yang dibangun antara Pemerintah Aceh dan Bulog Divisi Regional Aceh bisa lebih kita tingkatkan lagi,” pungkas Gubernur.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian, Kepala BPN Aceh, Kepala Dinas Perkebunan, Kepala BPS Aceh, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, perwakilan unsur Forkorpimda Aceh serta para pejabat Perum Bulog Aceh.