Home / Berita Terbaru / Gubernur: Dayah Bisa Jadi Contoh Bagi Pendidikan Modern

Gubernur: Dayah Bisa Jadi Contoh Bagi Pendidikan Modern

Humas Aceh | 22 Agt 2016

Aceh Utara — Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, menyebutkan sistim pendidikan dayah bisa menjadi contoh bagi pendidikan modern. Dayah, kata gubernur, berhasil menyandingkan pendidikan umum dan agama sehingga diyakini mampu melahirkan intektual yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang tidak hanya berkualitas tapi juga dapat menyandingkannya dengan pengetahuan keislaman yang baik.“Semoga kelak sekolah ini (dayah) bisa menjadi contoh bagi sistim pendidikan modern yang berbasis dayah di Aceh,” ujar gubernur saat meresmikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mubarak Al-Waliyah, Gampong Matang Puntong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Minggu (21/08).

Di Aceh, kata gubernur terdapat seribuan lebih lembaga pendidikan berbasis dayah yang santrinya mencapai 150 ribu lebih. Sebagian di antaranya adalah dayah yang menyandingkan pendidikan agama dan ilmu-ilmu umum. Bahkan ada kecenderungan sekolah umum kini meniru sistim pendidikan dayah yang kata gubernur terbukti mampu menciptakan generasi yang berkualitas. “Karena ini kami terus mendorong agar sekolah umum dan sekolah kejuruan berbasis dayah untuk terus tumbuh dan berkembang di Aceh.”

Sebagai lembaga yang memberikan didikan keagamaan, pengembangan tradisi keislaman serta tempat mencetak para ulama, gubernur menyebutkan, pemerintah akan senantiasa mendukung peningkatan kualitas dayah.

Pemerintah Aceh melalui Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah, kata Gubernur Zaini, akan terus memberi perhatian terhadap pengembangan dayah dan pesantren di Aceh. Hingga tahun 2015, pemerintah membantu sekitar 5.878 dayah dan dan balai pengajian di seluruh Aceh. Hal itu menandakan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan pendidikan di dayah. Jumlah santri yang belajar di dayah juga terus meningkat seiring perbaikan fasilitas pada dayah itu sendiri.

“Pendidikan adalah sarana untuk membangun sumber daya manusia sebagai modal dari pembangunan,” ujar.Gubernur Zaini. Pemerintah Aceh bahkan mengalokasikan 20 persen dari total anggaran belanja Aceh untuk pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, ada 2.989 putra-putri Aceh yang mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Aceh. Para penerima beasiswa tersebut kini tersebar di berbagai negara; sebagian besarnya di Timur Tengah.

Gubernur berharap kehadiran SMP dan SMK Mubarak Al-Waliyah nantinya bisa menjadi inspirasi bagi lahirnya intelektual muda yang bertakwa dan cerdas sehingga ilmunya bisa diterapkan di masyarakat.

Pimpinan Dayah Al-Waliyah, Tgk. Razali Muhammad S.Ud, menyebutkan sekolah yang diresmikan gubernur tersebut baru berjalan dua tahun. Banyak kekurangan yang masih memerlukan bantuan dari Pemerintah Aceh. “Di sini tempat mencetak generasi penerus di masa mendatang,” ujar Tgk. Razali.

Kepada gubernur, Tgk. Razali melaporkan bahwa sebanyak 60 persen pelajar di Dayah Al-Waliyah adalah para anak yatim, fakir miskin dan anak korban konflik. Gubernur mengapresiasi hal tersebut dan menyebutkan, pemerintah punya tanggungjawab untuk membina para anak yatim di Aceh. Melalui Badan Dayah, Baitul Mal, Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama, pemerintah akan terus memberikan bantuan untuk pemenuhan pendidikan bagi anak yatim di Aceh, sehingga seluruh masyarakat Aceh bisa memperoleh hak untuk melanjutkan pendidikan.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Zaini, Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Sekda Kabupaten Aceh Utara, para pimpinan dayah dari Kecamatan Samudera, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Daud Pakeh, Kepala Dinas Cipta Karya, serta Kepala Biro Humas Setda Aceh Frans Dellian. (Humas-Aceh)

Check Also

Aceh Ramadhan Festival Resmi Ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

BANDA ACEH–Event Aceh Ramadhan Festival yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi …