Home / Berita Terbaru / Gubernur: Pacu hasil produksi ternak Aceh
Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah menyerah piala bergilir, pada penutupan Expo Ternak se-Aceh di lapangan Belang Bebangka, Pegasing, Aceh Tengah. Kabupaten Aceh Besar terpilih sebagai Juara Umum dalam acara kontes ternak di Expo se-Aceh

Gubernur: Pacu hasil produksi ternak Aceh

Banda Aceh, 24-8-2015 | Humas Aceh

  • Expo Ternak Aceh VI ditutup, Aceh Besar Juara Umum

Takengon- Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, meminta stakeholder Peternakan di seluruh Aceh untuk dapat mengembangkan usaha peternakan melalui pendekatan kawasan sehingga memudahkan dalam pembinaan fokus lokasi dan komoditi. Zaini juga menyeru agar program pembangunan peternakan disesuaikan dengan potensi daerah yang berbasis ramah lingkungan.

Penegasan tersebut diungkapkan Zaini Abdullah yang lebih kerap disapa Doto Zaini dalam amanat penutupan Expo Ternak Aceh ke-VI, Sabtu (23/8) di Lapangan Belang Bebangka, Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.

Kontes Hewan Ternak dan Pameran Pembangunan Peternakan se-Aceh ini digelar bersamaan dengan lomba pacuan kuda tradisional Gayo dalam rangka HUT RI ke – 70. Rangkaian kegiatannya berlangsung sejak 17 – 23 Agustus.

Menurut orang nomor satu di Aceh ini, momen Expo Ternak se-Aceh kali ini hendaknya dapat menumbuhkan semangat bagi peternak dan pengusaha untuk memacu hasil produksi ternak di Aceh. “Populasi dan produktifitas ternak Aceh harus semakin meningkat dan diikuti dengan harga yang menguntungkan bagi peternak Aceh,” ujar Zaini Abdullah.

Doto Zaini juga berharap kualitas dan kuantitas ternak unggulan Aceh terus ditingkatkan, terutama dalam pelestarian plasma nutfah ternak asli Aceh dan perbaikan mutu genetik ternak Aceh. “Sehingga, Peternakan Aceh tangguh mandiri dan berdaya saing,” tandasnya.

Daerah Aceh, kata Gubernur, sangat potensial untuk pengembangan peternakan. Ini dikarenakan ketersediaan sumber daya alam berupa area pengembalaan yang masih sangat luas, termasuk area perkebunan tanaman sawit, yang juga dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ternak dengan pola integrasi sawit dan ternak.

Di samping itu, lanjut Doto Zaini, limbah pertanian yang berasal dari perkebunan yang ada, juga merupakan sumber pakan ternak yang dapat dimanfaatkan secara optimal. “Semua potensi ini harus digarap dengan baik sehingga peternakan menjadi salah satu sektor andalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para peternak,” ujar Gubernur.

Aceh memiliki keunggulan berupa sumber genetik ternak lokal, yaitu sapi Aceh, kerbau Simeulue dan Kuda Gayo. Potensi ternak lokal tersebut telah ditetapkan sebagai kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

“Saya harap kawasan peternakan lainnya di kabupaten/kota, juga mampu menghasilkan ternak unggul,” pinta mantan Menlu GAM ini.

Aceh Besar Kembali Raih Juara Umum

Setelah menoreh prestasi gemilang pada tahun 2014 lalu, Aceh Besar kembali meraih juara umum Expo Ternak Se-Aceh 2015.

Kadis Peternakan dan Perikanan Aceh Tengah, drh. Rahmandi, M.Si, selaku Ketua Pelaksana melaporkan, Expo Ternak merupakan kegiatan promosi dan ajang memotivasi peternak untuk melakukan modernisasi usaha peternakan yang telah ditetapkan Pemerintah Aceh sebagai agenda tahunan.

Diantara jenis ternak yang mengikuti Expo Ternak VI, hasil inseminasi buatan (IB) adalah kategori Sapi Bali, Sapi Simental, Sapi Brahman, Sapi Limousine dan Sapi hasil IB untuk kategori bebas. Sedangkan ternak yang bukan hasil Inseminasi buatan adalah untuk kategori Kerbau, Kuda Gayo dan Sapi Aceh, yang merupakan sumberdaya genetik ternak lokal yang harus dipertahankan dan dikembangkan.

Perhelatan pacuan kuda tradisional Gayo tahun 2015 hanya diikuti tiga kabupaten serumpun yakni Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues. Ada 330 ekor kuda yang ikut perlombaan. 198 berasal dari Aceh Tengah, 89 dari Bener Meriah, serta 43 dari Gayo Lues, dengan total hadiah Rp. 252 juta.

Industri Pariwisata

Gubernur juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pembangunan kawasan dataran tinggi gayo, termasuk membangun berbagai infrastruktur yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues, jelas Zaini, memiliki potensi objek wisata yang menarik dan kaya khazanah budaya. Dataran tinggi Gayo juga merupakan wilayah potensial bidang pertanian. “Semua potensi itu harus mampu dikemas dalam Industri Pariwisata,”kata Gubernur, saat penutupan event Pacuan Kuda.

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …