Home / LINTAS ACEH / Kakao Gayo Lues Ternyata Lebih Unggul Dari Kakao Sulawesi

Kakao Gayo Lues Ternyata Lebih Unggul Dari Kakao Sulawesi

Banda Aceh | 10/31/2014 

Blangkejeren [ Humas Aceh ] – Kakao atau coklat memang belum begitu lama dikenal masyarakat Gayo Lues,namun beberapa tahun belakangan ini kakao mulai dilirik dan diminati masyarakat Gayo Lues,untuk ditanam dilahan perkebunan milik masyarakat.

“memang semula kami tidak paham dengan tanaman kakao,mulai dari memilih benih,cara merawatnya hingga pemupukannya,akibatnya tanaman kakao kami tidak begitu bagus,selalu diserang hama hasilnya mengecewakan,namun setelah adanya pendidikan masalah kakao yang kami terima dari berbagai pihak termasuk dari yayasan sahabat citra yang bekerjasama dengan pihak US AID dan IFACS,kami sebagai petani kakao dari kecamatan Putri Betung sudah memahami cara bertanam kakao,termasuk cara perawatannya” papar Kasman seorang petani kakao,ketika mengikuti acara penutupan sekolah lapangan cocobest 2 di lapangan seribu bukit Blangkejeren 29/10/2014.

Acara yang diselengggarakan oleh pihak US AID,IFACS dan yayasan sahabat cipta dari Jakarta ini,dihadiri juga Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim,Wabup Adam dan jajaran pejabat pemkab Gayo Lues,sedangkan dari DPRK tidak terlihat sama sekali,karena sedang mengikuti Bimtek di Sumbar.

Ibnu Hasim selaku Bupati Gayo Lues mengatakan dirinya merasa terbantu dan sangat berterima kasih kepada berbagai pihak termasuk dari US AID,IFACS dan yayasan Sahabat Cipta,yang begitu peduli dan berperan aktif dalam membantu petani Kabupaten Gayo Lues,untuk mengembangkan komoditi Kakao,salah satu selain minyak sere wangi,kopi,kakao juga akan menjadi bagian dari komoditi masa depan Gayo Lues,dimana saat ini tanaman kakao terus berkembang luas di kabupaten Gayo Lues terutama dikecamatan Putri betung,Terangun,Pining dan Tripe jaya.

“tentunya selaku pimpinan daerah saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,yang selama ini sangat memperhatikan kabupaten Gayo Lues,tentunya kerja sama seperti ini kedepannya akan lebih ditingkatkan lagi,daerah kami ini sebagian besar merupakan kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Gunung Louser (TNGL),kami sepakat menjaga kawasan hutan tetapi kami juga butuh lahan pertanian dan perkebunan sebagai sebuah realita kehidupan,tanah tidak akan bertambah namun penduduk tetap bertambah,ini merupakan sebuah tantangan besar bagi Gayo Lues kedepan,disatu sisi masyarakat butuh lahan,disisi lain lingkungan kawasan hutan harus dijaga dan dilestarikan,solusi untuk mendapat yang terbaik tentunya wajib sama sama kita pikirkan dari sekarang,gagar hutan terjaga masyarakat memiliki lahan sebagai penunjang ekonominya” jelas Ibnu Hasim.

Saat meninjau stand hasil perkebunan coklat (kakao) Bupati mendapat penjelasan dari pelaku pemerhati kakao di Gayo Lues.

“ini buah kakao asal sulawesi pak dan ini kakao lokal Gayo Lues,perbedaannya sangat mencolok buah kakao Gayo Lues jauh lebih besar dan isinya lebih banyak,ini merupakan hasil dari tehknik pencangkokan samping dan pucuk,selain kakao kelompok tani juga sudah mampu menghasilkan produk anti hama dari bahan yang alami,terbuat dari air tembakau dicampur dengan bahan lainnya” ujar Kadim kemudian Ibnu Hasim melakukan tanya jawab soal tanaman kakao kepada penjaga stand tersebut/ 

Sumber : Alabaspos.com

Check Also

Asisten Sekda Aceh Mawardi Harap TPAKD Perluas Akses Keuangan untuk Masyarakat

BANDA ACEH— Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, mengharapkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah …