Humas Aceh | 16 Agt 2017
Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menerima kunjungan tim Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka mempersentasikan rencana pogram penanaman alternatif dalam rangka pengentasan produksi ganja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh di Pendopo Wakil Gubernur Aceh, Selasa 15 Agustus 2017 malam.
Hal itu dilakukan untuk menggantikan tanaman ganja menjadi komoditi unggulan masyarakat, serta membangun ekonomi dan menambah pendapatan masyarakat.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Irjen Pol. Drs. Sobri Efendi Surya dalam sambutannya di hadapan Wagub mengatakan, jenis narkoba lokal yang beredar di Indonesia adalah jenis ganja.
Menurutnya, barang terlarang tersebut merupakan hasil pertanian yang umumnya dihasilkan di Aceh. Untuk itu, pemerintah terus berupaya menyadarkan masyarakat agar mengganti kecenderungan menanam ganja dengan tanaman lainnya.
Ia menjelaskan, di beberapa negara, kecenderungan masyarakat menanam ganja terbukti dapat diatasi dengan penanaman tanaman alternatif yang dikembangkan pemerintah.
Hal tersebut juga dijelaskan lebih rinci dalam persentasi yang selanjutnya disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Alternatif, BNN RI, Brigjen Pol. Dr. Juansih, SH, M.hum
Sementara itu, Nova Iriansyah menyambut baik kedatangan tim BNN dan program yang ditawarkannya.
Dalam sambutannya Nova mengatakan, pemerintahan Irwandi-Nova, memang telah menyatakan perang habis-habisan terhadap narkoba.
“Karena narkoba menimbulkan kerusakan yang luar biasa di muka bumi,” ujar Nova.
Untuk itu, Nova menyambut baik program yang ditawarkan BNN untuk kemudian dibahas lebih lanjut dan benar-benar bisa diterapkan di Aceh.
Nova juga menyayangkan kenyataan saat ini, di mana narkoba telah beredar ke pelosok-pelosok desa di Aceh. Ia mengatakan, tindakan hukum terhadap para pelaku narkoba harus dilakukan tanpa ragu-ragu.
Selain tim dari BNN, pembahasan wacana tersebut turut melibatkan Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Agus Wahyudi. Selain itu, pembahasan tersebut juga turut diikuti oleh Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT yang merupakan istri wakil gubernur Aceh. []