BANDA ACEH – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan gedung Green Building Bank Syariah Indonesia (BSI) di Jl. Teungku Daud Beureuh No.15, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (30/05/2024). Dalam kesempatan tersebut, Wapres menekankan tiga arahan strategis yang diharapkan dapat memperkuat dan mempercepat perkembangan industri perbankan syariah di Aceh.
Pertama, Wapres menegaskan pentingnya memperluas jangkauan dan memperkuat layanan perbankan syariah di Aceh.
“Dorong ekspansi dan peningkatan kualitas layanan perbankan syariah, agar lebih kompetitif dan kualitatif dari sisi produk,” kata Wapres.
Wapres juga menekankan pentingnya optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjangkau lebih banyak pelaku UMKM produktif, yang pada gilirannya akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan inklusi keuangan.
Arahan kedua yang disampaikan Wapres adalah pengembangan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di sektor perbankan syariah.
“Program pengembangan SDM harus menjadi prioritas mengingat tingginya kebutuhan di sektor ini,” tegasnya.
Wapres pun menekankan bahwa ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan berintegritas tinggi akan mendukung pertumbuhan dan daya saing industri perbankan syariah. Pengembangan kompetensi juga harus mencakup penguasaan teknologi informasi di sektor ini.
Ketiga, Wapres menekankan pentingnya meningkatkan literasi, inklusi, dan digitalisasi keuangan syariah.
“Tingkatkan sinergi dan kolaborasi multipihak dalam peningkatan literasi masyarakat,” pesannya.
Lebih jauh, Wapres menggarisbawahi perlunya edukasi keuangan syariah yang luas, mulai dari tingkat sekolah hingga komunitas masyarakat. Selain itu, digitalisasi layanan perbankan syariah harus diakselerasi agar mampu menghadapi perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
Wapres pun berharap bahwa gedung baru BSI ini akan menjadi penopang aktivitas operasional perbankan syariah dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Menutup sambutannya, Wapres mengapresiasi upaya BSI dalam memperluas jaringan dan pelayanannya di Aceh serta kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Sejalan dengan itu, Desa Binaan BSI diharapkan membantu meningkatkan kapasitas ekonomi di daerah perdesaan guna mewujudkan kesejahteraan yang lebih luas bagi masyarakat Aceh,” harap Wapres.
“Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Green Building BSI Aceh ini, saya resmikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh, Bustami mengatakan, kehadiran gedung Landmark BSI Aceh merupakan langkah besar dalam kemajuan ekonomi syariah di Aceh. Ia mengatakan, gedung itu bukan hanya struktur fisik yang megah, tetapi juga simbol dari komitmen BSI dalam mendukung pembangunan Aceh.
“Kami mengapresiasi upaya BSI dalam memperluas jaringan dan pelayanannya di Aceh, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Bustami.
Bustami, mengatakan Bank Syariah Indonesia telah menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat sektor keuangan syariah di Aceh. Dengan berbagai produk dan layanan yang inovatif, BSI telah berhasil mengakomodasi kebutuhan masyarakat Aceh dalam bertransaksi dan berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
“Pertumbuhan dan ekspansi BSI di Aceh tidak hanya membawa manfaat bagi bank itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas pada perekonomian daerah kita,” kata Bustami.
Bustami mengatakan, melalui pembiayaan yang berbasis syariah, BSI telah mendukung pertumbuhan sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, industri kreatif, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal itu tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan.
“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengapresiasi komitmen dan dedikasi pihak Bank Syariah Indonesia, yang telah bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan gedung ini, langkah-langkah nyata yang telah diambil untuk meningkatkan pelayanan dan infrastruktur perbankan syariah di Aceh sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh secara keseluruhan,” kata Bustami.
Hadir dalam acara ini, Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Pj Wali Kota Banda Aceh, Pj Bupati Aceh Besar, tokoh masyarakat/diaspora Aceh, perwakilan Kementerian BUMN, dan Pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia, serta para stakeholder BSI lainnya. []