Banda Aceh|09/17/2014|
Banda Aceh [ Humas Aceh] – Dinas Kehutanan Aceh mengajak semua warga di sekitar kawasan hutan lindung agar berperan aktif menjaga kelestarian hutan melalui program kerjasama antara pemerintah dan warga.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Aceh, Ir. Husaini Syamaun dalam konferensi pers di Media Center Humas Pemerintah Aceh, pada Selasa (16/9) di Banda Aceh.
Menurutnya, Dinas Kehutanan sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi warga sekitar dalam menjaga kawasan hutan karena jumlah Polisi Hutan (Polhut) yang dimiliki oleh Pemerintah Aceh saat tidak mencukupi untuk mengawal seluruh kawasan hutan yang ada di Aceh.
“Kekurangan polhut yang berstatus PNS membuat Dinas Kehutanan dan pihak berwenang kewalahan dalam menjaga hutan dari aksi perambahan hutan secara illegal. Dengan adanya polhut yang mencukupi diharapkan nanti dapat menangkap pelaku perambahan hutan illegal untuk diproses secara hukum.
“Selain kurangnya polhut, pemerintah juga belum sepenuhnya menyediakan batas tanda kawasan hutan di seluruh Aceh untuk menghindari warga masuk ke hutan lindung. Faktor tidak adanya tanda kawasan hutan sering menjadi alasan para pelaku lepas dari jeratan hukum,” katanya.
Oleh sebab itu Husaini Syamaun mengajak semua warga agar dapat bersama membantu pemerintah dalam membasmi aktivitas perambahan hutan illegal di Aceh.
Husaini Syamaun menyatakan program kolaborasi dengan masyarakat dalam melindungi hutan telah dilakukan di beberapa tempat, seperti di kawasan hutan pinus di Saree, Aceh Besar dimana masyarakat diajak bersama menjaga setiap pohon per individu untuk kemudian menjaga dan memaanfaatkan sumber ekonomi yang terdapat didalamnya.
“Di Saree pemerintah bekerjasama dengan masyarakat di sekitar Taman Hutan Rakyat (Tahura) dengan memberikan kesempatan kepada warga untuk memanfaatkan getah pinus yang ada dalam kawasan hutan tersebut,” katanya.
Turut hadir dalam konferensi pers bersama Dinas Kehutanan antara lain, Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin, Kepala Pusat Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi, Dr. Mahyuzar serta beberapa staf dari Dinas Kehutanan Aceh.