Banda Aceh | 08/25/2014
Wali Nanggroe Aceh, Malek Mahmud Al Haytar tetap berkomitmen besar dan berusaha semaksimal mungkin untuk membicarakan berbagai macam kewenangan Aceh yang selama ini masih belum sepenuhnya direalisasikan oleh pemerintah pusat. “Kemarin, kita sudah berusaha untuk berbicara dengan presiden SBY, cuma waktu hari itu agendanya terlalu banyak sehingga aktivitasnya terlalu sibuk sekali sehingga pembicaraan ini akan dilanjutkan kembali dalam waktu dekat ini,”ujar Wali Nanggroe, Malek Mahmud Al Haytar usai melakukan pertemuan dengan Kedubes Singapura untuk Indonesia di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin, 25 Agustus 2014. Menurutnya, ia bersama Gubernur Aceh serta sejumlah tokoh elit pemerintah Aceh telah berusaha menjalin komunikasi kembali dengan harapan dapat kembali memperbincangkan segala macam permasalahan yang menyangkut kewenangan Aceh yang tertuang dalam butir-butir MoU Helsinki dan turunan UUPA yang saat ini masih belum sepenuhnya terealisasikan dengan baik. “Sejauh ini kita telah berusaha menjalin komunikasi kembali dengan pemerintah pusat untuk membahas segala permasalahan ini kembali dan kita berharap semoga presiden SBY dapat menepati janjinya sebelum beliau turun,” kata Wali Nanggroe Sementara itu, Wali Nanggroe juga berharap kepada pemerintah pusat agar bersedia meluangkan waktunya untuk kembali membahas segala permasalahan yang menyangkut kewenangan yang telah dijanjikan kepada masyarakat Aceh pasca perdamaian Aceh. “Insya Allah kita sudah berusaha menghubunginya, dan saya yakin pak SBY akan berusaha semampu mungkin untuk membahas segala permasalahan ini kembali, cuma dalam waktu ini saja beliau sangat sibuk sekali. Sebelumnya, pak SBY juga sudah pernah memberitahu kami bahwa beliau akan segera membahas masalah ini segera mungkin,” ujarnya lagi. Sumber http://www.atjehpost.co/