BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH Menyampaikan yang Layak Disampaikan
Related Articles
Bandda Aceh | 11/29/2014 Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullahm Jum’at (28/11/2014) malam menutup secara resmi kegiatan Meet the Expert (MTE) VIII yang digelar di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh. Penutupan MTE dirangkai dengan makan malam bersama sekaligus pelantikan pengurus baru Perhimpunan Spesialist Anastesi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Aceh.
MTE merupakan pertemuan tingkat nasional untuk meningkatkan kemampuan dokter spesialis anestesi. Kegiatan ini diprakarsai Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Aceh.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 100-an dokter anastesi nusantara ini berlangsung sejak dua hari yang lalu, juga dirangkai dengan workshop dan pameran.
Gubernur Zaini mengucapkan terimakasih kepada PB Perdatin Indonesia yang telah mempercayakan Aceh sebagai tuan rumah MTE ke 8 tahun 2014 ini.
“Pertemuan kali ini membuat kesan tersendiri untuk bapak dan ibu sejawat sekalian tentang Aceh dan tidak terkesan seperti dulu bahwa Aceh seram dan menakutkan,” ujar Gubernur, usai melantik pengurus baru Perdatin Aceh.
“Sampaikanlah hal-hal yang baik untuk sejawat didaerah masing-masing, yang jelek-jelek mohon ditinggalkan saja di airport Sultan Iskandar Muda, tidak usah dibawa pulang,”kata Doto Zaini, disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatan tersebut, Zaini Abdullah juga berbagi pengalaman tentang pelayanan kesehatan sewaktu ia masih aktif menjalankan profesi sebagai dokter di Swedia.
Selain itu, Gubernur juga mengulas kembali tentang terobosan dalam memberikan pelayanan kepada rakyat Aceh, yakni melalui program kesehatan gratis atau sering disebut JKRA.
“Aceh merupakan pencetus, dan daerah yang mengcover pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyatnya, sejak 2010 yang lalu,” jelas Gubernur Zaini.
Penutupan MTE ke 8 ini dihadiri Pengurus Kolegium Anestesi Indonesia, Ketua PB Perdatin dr Andi Wahyuningsih, Para Guru Besar Anastesi, Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah, Ketua IDI Aceh, Direktur RSUZA Aceh Fachrul Jamal, jajaran Pengurus Perdatin Aceh dan ratusan peserta MTE dari berbagai daerah.[]
