Home / Berita Terbaru / Bunda PAUD Aceh Gelar Seminar Internasional, Pengenalan Pra Literasi Bilingual dan Pra-Numerasi
Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati, menggelar Web Seminar Internasional dengan tema "Memperkenalkan Pra Literasi Bilingual dan Pra-Numerasi pada Anak Menggunakan Inovasi CPA Multisensor dan Multimedia" yang diselenggarakan Pokja Bunda Paud Aceh dari restoran Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu, (13/11/2021).

Bunda PAUD Aceh Gelar Seminar Internasional, Pengenalan Pra Literasi Bilingual dan Pra-Numerasi

BANDA ACEH – Pokja Bunda PAUD Aceh menggelar Web Seminar Internasional yang diselenggarakan secara daring, dari restoran Meuligoe Gubernur Aceh, pada Sabtu, (13/11/2021), dengan tema “Memperkenalkan Pra Literasi Bilingual dan Pra-Numerasi Pada Anak Menggunakan Inovasi CPA Multisensor dan Multimedia”.

Web seminar tersebut membahas metode Pra Literasi dan Pra-Numerasi pada anak sejak menginjak Pendidikan Usia dini. Webinar internasional yang diselenggarakan olek Pokja Bunda PAUD Aceh bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait, dihadiri 500 peserta yang bergabung secara virtual melalui aplikasi Zoom.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Bunda PAUD Kabupaten Aceh Singkil, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, dan Perwakilan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Dalam web seminar yang bertaraf international ini, diisi langsung oleh 3 narasumber ahli di bidangnya, dua diantaranya berasal dari negeri jiran Malaysia yakni Prof Dr. Mahani binti Razall, Pakar Pendidikan Awal Kanak-Kanak (PAUD) Malaysia, Dr. Yusof bin Jaafar Founder Zindy International PLT, Malaysia, dan Nazaruddin Musa, M. Lis, Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh.

Dalam arahanya, Bunda Paud Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan, Pra literasi dan Pra numerasi merupakan hal penting yang harus ditanamkan kepada anak di usia dini. Hal itu akan menjadi fondasi yang kuat bagi anak dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi sebelum mereka memasuki di jenjang pendidikan berikutnya.

“Pra- literasi dan pra- numerasi sangat cocok diperkenalkan kepada anak sedari pendidikan PAUD, karena dengan itu anak akan dapat terlatih kemampuan berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan, termasuk menjadi pondasi agar anak mampu terjun berkomunikasi di masyarakat,” kata Dyah.

Karena itu, Kementerian Pendidikan terus mendorong peningkatan mutu pendidikan Indonesia dengan cara meningkatkan pengembangan pada bidang literasi dan numerasi pada pendidikan usia dini.

Kemampuan literasi yang dimaksudkan adalah kemampuan untuk dapat menggunakan potensi dan kemampuan pemrosesan sendiri dan juga untuk memahami informasi saat melakukan kegiatan membaca atau menulis. Sedangkan kemampuan Numerasi adalah Kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Dua hal ini yang perlu kita pertajam bagi anak-anak Indonesia.

Lebih lanjut, kata Dyah, kemampuan baca tulis dan literasi numerasi ini harus dilatih sejak usia dini, melalui kegiatan membacakan buku pada anak dan kegiatan bermain sambil belajar lainnya.
Melatih anak membaca dan berhitung tidak hanya peran guru di sekolah, melainkan guru dan orang tua harus bekerja sama menyiapkan metode latihan yang sama. Dehingga diharapkan dengan literasi dan numerasi sejak usia dini dapat meningkatkan kemampuan anak.

Dyah mengatakan, peningkatan mutu pendidikan bagi generasi muda tidak hanya dimulai sejak pendidikan dasar, tapi juga harus dimulai sejak usia dini. Pendidikan bagi anak usia dini sudah sepatutnya menjadi perhatian bagi semua orang, sebab pada usia dini anak akan mengalami the golden age atau masa usia emas.

Pada usia emas tersebut proses tumbuh kembang anak sangat menentukan kualitas mereka di masa depan. Dengan kata lain, the golden age adalah masa yang paling efektif untuk mengoptimasi potensi anak, sehingga berkembang menuju SDM berkualitas.

Karena itu, Dyah mengungkapkan, dalam rangka peningkatan mutu PAUD di Aceh Dyah bersama Bunda PAUD tingkat Kabupaten dan Kota telah melakukan beberapa terobosan, mulai dari menerapkan system pendidikan Holistik Integratif guna mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang mencakup aspek gizi, kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan sehingga anak-anak.

“Upaya memajukan PAUD Aceh tidak boleh berhenti sampai di situ. Kita perlu melakukan terobosan baru, sebab sampai saat ini, nilai kompetensi anak-anak Indonesia di tingkat global masih amat rendah,” kata Dyah.

Karena itu, Dyah berharap melalui diskusi mendalam yang akan disampaikan para narasumber akan memberikan ilmu dan masukan untuk dapat diterapkan di semua PAUD yang ada Aceh. “Insya Allah metode ini akan dapat meningkatkan kualitas PAUD Aceh, sehingga para siswa PAUD Aceh lebih cerdas dan lebih siap saat memasuki pendidikan sekolah dasar,” pungkas Dyah. (nsa)

Check Also

Dilepas Pj Gubernur, Pawai Takbir Idul Fitri Berlangsung Meriah

》Shalat Ied Dipindahkan ke Masjid Raya BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, …