Home / Berita Terbaru / Gubernur Hadiri Pembukaan ISEF ke-8 Secara Daring
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengikuti opening ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke 8 Tahun 2021 secara virtual yang dibuka Wakil Presiden RI, Ma’aruf Amin, disela-sela menjalani perawatan lanjutan di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, Rabu (27/10/2021).

Gubernur Hadiri Pembukaan ISEF ke-8 Secara Daring

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menghadiri secara daring via konferensi video, kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021, Rabu (27/10/2021).

Acara yang bertajuk ‘Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery’ ini, dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Wapres menjelaskan, bahwa pada tataran global, ekonomi dan keuangan Syariah, khususnya sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat dan melampaui keuangan konvensional dan diproyeksikan akan terus meningkat. “State of Global Islamic Economy Report Standard menyebutkan, bahwa pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang, dengan total spending untuk produk halal mencapai 2,02 triliun dollar AS. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia, dan diperkirakan mencapai 2,4 triliun dollar AS pada tahun 2024,” tutur Wapres.

Wapres menilai potensi itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia. Salah satu cara konkret untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui peningkatan ekspor produk halal, guna memenuhi permintaan dari pasar global. “Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tataran global saat ini, cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia,” imbuh Wapres.

Untuk diketahui bersama, berdasarkan data dari State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 menyebutkan, bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik. Di tahun 2020, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Wapres lebih jauh menguraikan, indikator yang menjadi penilaian State Gobal Islamic Economy Report di antaranya keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal. “Dari indikator tersebut, sambung Wapres, posisi ekonomi dan syariah Indonesia rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar. Bahkan, dua di antaranya berhasil masuk dalam peringkat 5 besar dunia, yaitu sektor makanan dan minuman halal serta sektor fesyen khususnya pakaian muslim,” kata Wapres.

Wapres menilai, dengan capaian ini, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi pemimpin pada sektor industri halal, di masa yang akan datang.(arf)

Check Also

Pemerintah Aceh Serahkan SK Tenaga Kontrak

Banda Aceh – Pemerintah Aceh hari ini mulai menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tenaga Kontrak tahun …