Home / Berita Terbaru / Gubernur Minta TAGANA Perkuat Sosialisasi Kebencanaan

Gubernur Minta TAGANA Perkuat Sosialisasi Kebencanaan

Banda Aceh, 30-5-2015 | Humas Aceh

  • Mensos Ingatkan Taganauntuk Bersinergi

Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah menyeru Taruna Siaga bencana (Tagana)untuk terus memperkuat sosialisasi tentang potensi kebencanaan, sehingga masyarakat Aceh memperoleh pengetahuan tentang penanggulangan bencana. Untuk memperkuat sosialisasi kebencanaan di tengah-tengah masyarakat, Gubernur juga menghimbaupara Bupati dan Walikota di seluruh Aceh agar bisa aktif menggerakkan kegiatan Tagana di wilayah masing-masing.

Harapan itu disampaikan Gubernur Zaini Abdullah, pada acara puncak Apel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nasional tahun 2015, yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jum’at, (29/5) malam.

“Aceh termasuk salah satu wilayah yang cukup rawan dengan bencana. Untuk bisa menghadapi ancaman itu, seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan demi keselamatan diri, keluarga, maupun lingkungannya. Tagana juga harus pro aktif melakukan sosialisasi,” kata Zaini Abdullah.

Bhakti Sosial dan Apel Tagana Nasional ini merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas dan mendekatkan Tagana dengan masyarakat. Apel masional ini dihadiri langsung Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa.

Menurut Gubernur, Tagana adalah inisiator, motor penggerak dan motivator dalam penanggulangan bencana. Sebagai motor penggerak, tentu saja kapasitas Tagana harus terus ditingkatkan. “Penguatan kapasitas, manajemen dan ketrampilan di antara personil Tagana, agar siap bergerak cepat manakala terjadi hal-hal darurat yang membutuhkan penanganan khusus,”pinta Doto Zaini.

Bagi Tagana Aceh sendiri, kegiatan ini merupakan momentum penting untuk saling berbagi dan memperluas pengalaman dalam berkoordinasi dan membangun kerjasama.

Sementara itu, Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa yang bertindak sebagai Inspektur Apel Siaga mengajak Tanaga selalu berada di lini depan dalam melayani korban bencana, dan lebih awal berada di lokasi usai bencana terjadi.

“Kalau Wakil Presiden menyebut enam jam setelah bencana PMI ada di lokasi, tiga jam setelah bencana BNPB ada di lokasi. Maka saya mohon satu jam setelah bencana Tagana harus ada di lokasi,” Khofifah. Secara nasional, sebut Mensos, jumlah Tagana saat ini mencapai 27.654 personel.

Personil Tagana juga diingatkan untuk saling bersinergi dan bekerjasama dengan instansi lain dalam menanggulangi bencana, dan memahami hak korban bencana. Dinsos di tiap provinsi, kabupaten maupun kota diminta menjadi pembina Tagana dengan memberdayakan, mengatur dan menfasilitasi relawan itu agar keberadaan mereka lebih efektif di masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial juga mengungkapkan alasan dipilihnya Aceh sebagai tuan rumah Baksos dan Apel Tagana Nasional tahun ini, karena selain provinsi itu dinilai lebih siap dalam menghadapi bencana, Aceh juga memiliki sejarah Tsunami yang hikmahnya kini menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya membangun system penanggulangan bencana, hingga lahirnya UU Kebencanaan. “Bahkan beberapa negara lain juga belajar penanggulangan bencana dari penanganan tsunami Aceh,” sebut Khofifah Indar Parawansa.

Simulasi Penanganan Darurat Bencana

Upacara penutupan berlangsung sangat meriah. Selain parade pasukan, para Tagana juga menampilkan simulasi penanganan darurat bencana, dan tarian kolosal yang melibatkan ratusan tim tagana khusus.

Penutupan even nasional ini dihadiri, Menteri Sosial Republik Indonesia Ibu Khofifah Indah Parawansa, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Sekda Aceh Drs Dermawan MM, Wakil Ketua DPR Aceh, jajaran Unsur Forkopimda Aceh, Pimpinan dan Anggota DPR Aceh, Para Bupati dan Walikota dari kabupaten/kota se-Aceh, jajaran SKPA terkait danKepala Dinas Sosial dan Kepala BPBD dari berbagai wilayah di Indonesia.

Apel nasional ini juga diikuti oleh para pendamping dan relawanTagana dari berbagai wilayah di-Indonesia.

Di sela menutup Apel, Khofifah ikut melantik Gubernur Aceh dan Bupati/Wali Kota se-Aceh sebagai pembina Tagana di daerahnya masing-masing. Selain itu Mensos juga menyerahkan sejumlah bantuan seperti kendaraan Rescue Tactical Unit kepada Dinsos Aceh Singkil. Mensos juga membantu kendaraan lapangan (dapur umum) untuk Dinsos Aceh, Kota Banda Aceh dan Pemkab Nara Raya.

Selain itu, juga Mensos juga menyalurkan bantuan 90 unit kaki palsu, dan bantuan tali asih untuk 15 Tagana masing-masing Rp5 juta.

Kegiatan Bhakti Sosial dan Apel Tagana Nasional ini telah berlangsung sejak 27 lalu, diawali dengan acara pembukaan yang berlangsung di Lapangan Rindam Iskandar Muda, Mata Ie Aceh Besar.

HariSabtu (30/5) Menteri Khofifah dan para Tagana dijadwalkan berkunjung ke Kabupaten Aceh Jaya, dalam rangkaian bhakti sosial dan penanaman 34 pohon yang berasal dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Tagana juga akan menggelar aksi penanaman 1.000 pohon di Calang, Aceh Jaya. Direncanakan, Mensos Khofifah juga akan me-launching Kartu Indonesia Sehat serta Pemberian bantuan Sosial untuk penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di daerah tersebut.

Sebelumnya, Bhakti Sosial dan Apel Siaga Bencana Tagana Nasional di isi kegiatan “Tagana Goes to School”, pembersihan sarana ibadah, pengukuran kaki palsu dan kacamata untuk kaum disabilitas, Tagana Saweu Gampong serta sosialisasi pengurangan resiko bencana. Selain itu juga telah dilakukan Donor Darah yang berhasil mengumpulkan 93 kantung darah. []

Check Also

Pj Gubernur Aceh dan Forkopimda Shalat Ied Bersama Ribuan Jama’ah di Masjid Raya Baiturrahman

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah bersama Forkopimda Aceh dan ribuan masyarakat …