Banda Aceh – Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf menerima bantuan logistik penanganan bencana dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Bantuan senilai Rp9 miliar itu diserahkan langsung Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada Mualem di Kantor Gubernur Aceh, Selasa 16/12, dan turut dihadiri Sekretaris Daerah Aceh M. Nasir.
Bantuan logistik yang diterima Pemerintah Aceh tersebut diangkut menggunakan 24 unit truk dan diperuntukkan bagi penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Bantuan itu terdiri atas makanan siap saji, tenda keluarga, kasur, tenda serba guna, tenda gulung, selimut, perlengkapan keluarga dan anak, pakaian anak, lampu darurat, tenda induk, hingga toilet portabel.
Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial. Ia mengatakan bantuan tersebut sangat membantu pemerintah Aceh dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana.
“Prinsipnya, kalau kebutuhan sembako sudah memadai, kita fokus kepada pengungsi yang belum menerima bantuan. Alhamdulillah, ke depan bisa kita tingkatkan,” kata Mualem, sapaan akrab Gubernur Muzakir Manaf.
Mualem juga menegaskan bahwa Pemerintah Aceh tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan dalam menerima bantuan, termasuk bantuan dari berbagai pihak. Menurutnya, banyak bantuan dan donasi yang datang secara tulus dari luar daerah bahkan luar negeri untuk masyarakat Aceh.
“Kita ini banyak menerima donasi dari luar. Mereka datang dengan tulus mengantar bantuan. Prinsip saya, selama untuk kemanusiaan tidak ada masalah, sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan dan prinsip pemerintah pusat,” kata Mualem.
Sementara itu Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa bantuan senilai Rp9 miliar ini merupakan bagian dari dukungan Kemensos untuk Aceh yang secara keseluruhan telah mencapai Rp46 miliar selama masa tanggap darurat bencana.
“Kami terus memberikan dukungan logistik dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor di Aceh, sebagai tindak lanjut dari bantuan-bantuan sebelumnya yang telah kami kirimkan ke seluruh kabupaten dan kota di Aceh,” kata Saifullah Yusuf.
Mensos menjelaskan, selama dua minggu terakhir Kemensos telah menyelenggarakan dapur umum di 21 titik di Aceh, bekerja sama dengan Dinas Sosial provinsi dan kabupaten kota serta didukung BNPB. Dapur umum tersebut sempat melayani hingga 100 ribu porsi makanan per hari dan beroperasi sampai 9 Desember. “Hingga saat ini masih tersisa 14 dapur umum yang beroperasi dengan kapasitas sekitar 85 ribu porsi per hari,” ujar Mensos.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyalurkan santunan bagi korban jiwa. Mensos Saifullah Yusuf merencanakan akan menyerahkan santunan langsung kepada 31 ahli waris korban meninggal dunia, masing-masing sebesar Rp15 juta per jiwa, di Pidie Jaya. Ia menyebutkan, santunan serupa juga akan diberikan kepada lebih dari 400 ahli waris lainnya yang telah terdata, serta bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat.
“Ke depan, kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah Aceh dalam rangka pemulihan pascabencana, termasuk pemulihan ekonomi keluarga terdampak. Bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga,” ujarnya.
Mensos juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Aceh dan seluruh jajaran Pemerintah Aceh yang dinilainya telah bekerja siang dan malam bersama kementerian dan lembaga terkait dalam menangani dampak banjir dan longsor.
“Kerja sama ini saling memperkuat. Harapan kita, apa yang kita lakukan hari ini dapat membuat keadaan pulih lebih cepat,” kata Saifullah Yusuf.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sosial didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo serta Ketua Umum PBNU. Setibanya di Aceh, Mensos dijemput langsung oleh Sekda Aceh M. Nasir di bandara, sebelum bersama-sama menuju Kantor Gubernur Aceh untuk mengikuti agenda penyerahan bantuan. []
BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH Menyampaikan yang Layak Disampaikan