Home / Berita Terbaru / Gubernur: Rajut Kasih Sayang dengan Spirit Isra’ Mi’raj

Gubernur: Rajut Kasih Sayang dengan Spirit Isra’ Mi’raj

Banda Aceh|18-05-2015

Shalat mengantarkan manusia kepada kehidupan yang disiplin, indah dan istiqamah. Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah menyebutkan, salah satu esensi pesan moral yang terkandung dalam shalat adalah terciptanya tatanan masyarakat yang memiliki sifat adil, jujur, santun, penuh kasih sayang dan persaudaraan.

Hal ini disampaikan Gubernur Zaini Abdullah dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Aceh Drs H Dermawan MM, pada Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di halaman Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu (16/5) ba’da isya.

“Juga jangan lupa, bahwa ibadah shalat mengandung makna kebersamaan, di mana jama’ah wajib mentaati dan mematuhi pimpinan, yaitu imam,” terang Gubernur Zaini Abdullah.

Pembukaan acara rutin tahunan ini diawali dengan pembacaaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Gema lantunan merdu Qalamullah yang diiringi dengan Sari Tilawah mengheningkan ribuan pengunjung, yang sejak pukul 19.30 sudah memadati halaman masjid kebanggaan rakyat Aceh.

Mereka mengenakan pakaian serba putih dan khidmat mengikuti tausiyah yang disampaikan Dekan Fakultas Usuluddin UIN Sumatera Utara, Dr H Sofyan Saha, Lc, MA. Tampak hadir dalam kesempatan ini, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Jajaran Forkopimda Aceh, Rektor Unsyiah Prof Syamsul Rizal, Para Kepala SKPA, MPU Aceh dan sejumlah pejabat SKPK Kota Banda Aceh.

Lebih lanjut Gubernur Zaini Abdullah menjelaskan, peristiwa spiritual yang dialami Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan seterusnya menuju Sidratul Munthaha merupakan tonggak sejarah penting dari rangkaian perjuangan Nabi yang penuh hikmah.

“Israk Mikraj merupakan peristiwa agung dalam sejarah kerasulan Nabi Besar Muhammad SAW yang wajib diyakini dan imani oleh setiap muslim,” terang dokter alumnus USU Medan itu.

Peringatan Isra’ Mi’raj, tambah Zaini Abdullah, harus pula menjadi momentum refleksi untuk menanamkan semangat kebersamaan dan menerapkan nilai-nilai shalat dalam kehidupan nyata, baik dalam keluarga dan ditengah-tengah masyarakat.

Secara substantif, jelas Gubernur, Shalat adalah mengingat Allah. Shalat mengajak manusia untuk menjaga hati agar teguh dalam melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. “Karena itu sangatlah tidak pantas jika ada orang yang shalat tetapi dalam prilakunya memiliki sifat sombong, taqabbur, arogan dan sifat tidak terpuji lainnya,” kata Gubernur.

Dalam kesempatan yang bersahaja itu, Doto Zaini juga menyeru kepada para orang tua untuk dapat memberikan pendidikan dan contoh yang baik kepada anak sejak dini, termasuk mengenai tata cara ibadah shalat.

Sementara itu, da’i asal UIN Sumatera Utara, Dr H Sofyan Saha dalam ceramahnya mengupas makna dan hakikat suci dari perjuangan Rasulullah SAW. Ustazd Sofyan juga membeberkan upaya provokatif jahat dan strategi yahudi dalam merusak aqidah generasi muda muslim.

“Lihatlah kondisi hari ini, Islam dipecah belah. Mengapa tokoh Islam dan pemimpin Islam terus dicari titik lemah? Mengapa umat Muhammad di Afghanistan, Mesir, dipropagandakan? Mengapa Turki tidak dimasukkan dalam Uni Eropa?” tandas Sofyan Saha, setengah mempertanyakan. Padahal, kata ustaz Sofyan, Islam dan ummatnya memiliki kekuatan. “We have the power, karena kuat lah maka kita dimusuhi dan dicari titik lemah dan terus dimusuhi,” ujar Pembantu Dekan Fakultas Usuluddin UIN Sumut itu.

Ditegaskannya, Islam tidak pernah luntur dan mengalami degradasi dimuka bumi ini, kecuali ketika shalat sudah tidak mampu lagi ditegakkan secara sempurna.“Karena kekuatan iman dan amal mampu menghancurkan segalanya. Inilah pilar utama kita,” pungkas Ketua Forum Dai Asia Tenggara itu, seraya mengajak muslim agar tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an. []

Check Also

Dilepas Pj Gubernur, Pawai Takbir Idul Fitri Berlangsung Meriah

》Shalat Ied Dipindahkan ke Masjid Raya BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, …