Home / Berita Terbaru / Gubernur Resmikan Gedung Rawat Jalan RSJ
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, didampingi Sekda, Drs. Dermawan MM menandatangani parasasti saat meresmikan ruang rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Aceh, Banda Aceh, Sabtu 15 Oktober 2016. Humas Aceh

Gubernur Resmikan Gedung Rawat Jalan RSJ

Humas Aceh | 16 Okt 2016

Banda Aceh — Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, meresmikan penggunaan gedung rawat jalan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh, Sabtu (15/10). Peresmian gedung baru tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti dan pengguntingan pita oleh Gubernur Zaini.

Gubernur berharap, gedung rawat jalan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga cita-cita Pemerintah Aceh dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat bisa terlaksana. “Berikan pelayanan terbaik dan tingkatkan kinerja secara lebih berkualitas dan bersungguh-sungguh,” ujar gubernur.

Secara spesifikasi, tingkat gangguan jiwa di Aceh masih tinggi. Hal itu, karena konflik yang begitu lama, serta musibah tsunami. “Kita harus memaklumi hal itu. Aceh sangat menderita sejak zaman kemerdekaan hingga terjadi musibah tsunami. Pemerintah harus menaruk perhatian sebaik-baiknya di Aceh,” ujar Gubernur Zaini.

Gubernur menyebutkan, RSJ Aceh dibangun berkat kerjasama yang baik dengan semua pihak baik swasta mau pun pemerintah. Untuk itu, gubernur meminta, agar hubungan kerjasama tersebut dapat terus dijaga.

Sementara Direktur BLUD Rumah Sakit Aceh, dr. Amren Rahim, M.Kes, menyebutkan pembangunan gedung rawat jalan merupakan tuntutan pelayanan kesehatan jiwa. Problem kejiwaan di Aceh, kata Amren, relatif besar dari skala nasional.

“Tiga tahun lalu gubernur meminta kami melakukan pembenahan di rumah sakit jiwa. Ini lompatan kecil untuk memperbaiki pelayanan di tempat kita,” ujar Amren Rahim.

Selain itu, Amren menambahkan, RSJ mendapat tugas khusus oleh Gubernur Zaini, yaitu menjemput pasien-pasien pasung. Baru-baru ini Amren memimpin langsung penjemputan 16 dari 27 pasien yang dipasung di Aceh Utara .

Amren menambahkan, RSJ Aceh mengalami kesulitan dalam melakukan klaim BPJS. Hal itu, katanya, karena banyak pasien yang tidak mempunyai identitas lengkap. “Banyak pasien kita yang gelandangan. Mereka tidak punya identitas dan menjadi problem administrasi saat kita mengklaim BPJS,” ujarnya. Untuk itu, ia mengharapkan gubernur bisa mengkhususkan proses klaim BPJS oleh RSJ Aceh.

Menjawab hal itu, gubernur meminta agar semua pihak yang menanggulangi pelayanan kesehatan seperti BPJS, JKRA, dan Dinas Kesehatan mengambil sikap cepat terkait hal tersebut. “Jangan ada alasan tidak ada uang tidak bisa berobat. Segera buat rapat bahas hal tersebut. Apa yang tidak dicukupi pasien, apalagi pasien jiwa, segera penuhi,” ujar gubernur tegas.

Gubernur menyebutkan, persoalan obat-obatan adalah persoalan terpenting bagi pasien jiwa. “Jika putus obat bagi mereka maka penyakit mereka akan kambuh. Jika kita menghalanginya itu sangat berbahaya.”

Gubernur menegaskan, selaku pimpinan Aceh ia telah berkomitmen memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Aceh yaitu gratis dalam mendapat perawatan kesehatan. “Segera diskusikan secara mendetail terkait persoalan itu. Semua (masyarakat Aceh) harus mendapat jaminan kesehatan,” tegas gubernur. (Humas-Aceh)

Check Also

Pj Gubernur Aceh dan Forkopimda Shalat Ied Bersama Ribuan Jama’ah di Masjid Raya Baiturrahman

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah bersama Forkopimda Aceh dan ribuan masyarakat …