Banda Aceh | 10/13/2014 |JAKARTA [Humas Aceh] – Allianz mencatat pertumbuhan travel market Indonesia selama 2008-20012 sebesar 8,5 persen dengan jumlah traveler mencapai 7,6 juta orang. Akan tetapi, dari total jumlah tersebut masih minim traveler Indonesia yang mengikuti travel insurance atau asuransi perjalanan.
Menurut Head of Personal Accident Travel and Health Asuransi Allianz Utama Indonesia, Mariani Solihah, dari total 7,6 juta orang traveler, baru 5 persen yang mendaftarkan dirinya pada asuransi perjalanan.
“Dengan travel insurance ini kan meminimize risiko-risiko yang bakal terjadi di saat perjalanan,” kata Mariani di Allianz Tower, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Mariani menjelaskan, asuransi perjalanan memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat, baik yang melakukan perjalanan domestik, maupun perjalanan internasional. Peranan tersebut, dapat dilihat dengan mampu meminimalisir risiko yang terkadang diabaikan oleh para traveler.
“Memang ketika kita sedang melakukan traveling itu kan sangat senang, tapi dibalik itu semua kita kan tidak tahu di depan itu ada saja risiko-risiko yang dihadapi,” tambahnya.
Menurut Mariani, risiko yang sering terjadi oleh para travelers dari resiko booking tiket perjalanan, namun hal tersebut harus tertunda lantaran adanya musibah. “Sudah booking tiket, tapi pas hari H ada saudara yang sakit, dan itu akan mendapatkan pergantian jika memang pakai asuransi perjalanan,” katanya.
Resiko lainnya, adalah memberikan pergantian terhadap travelers yang mengalami hilang dokumen lantaran kena copet. Adapun, sakit dalam perjalanan pun akan terkover oleh asuransi perjalanan ini. “Asuransi kecelakaan pun saat melakukan perjalanan kita cover,” tutupnya./Sumber:okezone.com