Banda Aceh| 05/02/2015 | Humas Aceh
Takengon – Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, pagi tadi, Kamis (5/2) menghadiri sekaligus mengukuhkan pengurus organisasi masyarakat Front Pembela tanah Air ( PETA) Aceh Tengah Periode 2015-2020, di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah.
Mualem berharap, PETA Aceh Tengah mampu berperan sebagai motor perubahan sekaligus sebagai pengawal pembangunan. “Dan jadikanPETA bagian dari kekuatan rakyat, sehingga seluruh rakyat Aceh, khususnya Aceh Tengah, merasa memiliki dan menjadi bagian dari organisasi ini,” kata Mualem.
Mantan panglima GAM ini juga menyeru agar mengindari segala yang berbentuk kekerasan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat. “Mari sama-sama kita dukung penegakan hukum yang berkeadilan. Hukum harus menjadi panglima tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat di nanggroe Aceh tercinta ini,” pungkasnya.
Didepan jajaran unsur Forkopimdakab, para ulama, tokoh masyarakat gayo, tokoh pemuda dan keluarga besar PETA Aceh Tengah, Wagub juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun tanah gayo, termasuk membuka akses jalan. “Insya Allah, jalan Takengon dan perbatasan Bener Meriah yang tembus ke Krueng Geukuh Lhoksemawe akan selesai ditahun ini,” ujar Wagub.
Untuk kawasan Tengah dan Timur, tahun ini Pemerintah Aceh juga akan menuntaskan pembangunan jalan Peureulak-Lokop, Blangkeujeren-Pinding-Lokop.
Ketua PETA Aceh Tengah Sebut Wagub Mualem Sebagai Bapak Pembangunan
Ketua PETA Aceh Tengah Mawardi, mengaku sangat bahagia dengan kahadiran Wagub dan kelancaran prosesi pengukuhannya. “Semoga memberi kemuliaan bagi kami dan harapan saya tanah Gayo selalu aman, sehingga memberikan ketentraman bagi masyarakat Gayo,”kata Mawardi.
Mawardi juga menyebut Wagub Muzakir Manaf sebagai Bapak Pembangunan Aceh. Julukan yang diberikan masyarakat Gayo ini bukan tanpa dasar, jelasnya. Ia memandang banyak terobosan yang sudah dilakukan Mualem untuk Aceh ini, bukan hanya membuka isolasi/akses jalan dataran tinggi Gayo tapi juga komitmennya yang kuat dalam memajukan sector kesehatan, pemuda, agama dan lain sebagainya.
“Adalah wajar, jika masyarakat Gayo meng-claim Wagub Muzakir Manaf sebagai bapak Pembangunan,” tandasnya.