Home / LINTAS ACEH / Menkes: Mari Budayakan Hidup Sehat

Menkes: Mari Budayakan Hidup Sehat

Banda Aceh, 11/12/2014 | Humas Aceh

Banda Aceh [ Humas Aceh ] – Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50 atau HKN Emas tahun ini mengangkat tema ‘Indonesia Cinta Sehat’, dengan subtema “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku”. Pemilihan tema ini mempunyai makna penting yaitu menjadikan budaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian bangsa ini, selain itu, tema ini juga merupakan suatu harapan bersama akan kondisi sehat seluruh rakyat Indonesia sebagai satu bangsa yang bermartabat.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Prof Dr dr Nila Farid Moeloek Sp M, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Dermawan MM, dihadapan para peserta upacara peringatan HKN ke 50, di halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa (12/11/2014).

“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-50 kepada segenap jajaran kesehatan, para pemangku kepentingan, mitra kesehatan dan seluruh elemen masyarakat sebangsa dan setanah air, dimanapun Saudara melaksanakan pengabdian, baik di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta.”

Menkes menjelaskan, sesuai dengan arahan dari Presiden kepada seluruh Menteri dalam Kabinet Kerja untuk bersungguh-sungguh melakukan perbuatan nyata bagi masyarakat. Dimanapun keberadaannya, rakyat harus merasakan keberadaan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam bentuk pelayanan yang cepat, tanggap dan transparan guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong sebagai ciri kepribadian bangsa.

“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak kita semua bergandengan tangan, bahu membahu saling mendukung untuk mempertahankan hal-hal baik yang telah kita capai, dan bekerja lebih keras lagi untuk mencapai target-target pembangunan yang telah kita tetapkan.”

Nila menambahkan, saat ini, ditengah meningkatnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas pelayanan kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik kita masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti tingginya; Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi prevalensi gizi kurang dan stunting, beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu.

“Di samping beberapa faktor determinan sosial yang belum bisa kita selesaikan semuanya, seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan, akses informasi dan pendidikan khususnya bagi perempuan, perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan pola konsumsi. Di luar itu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta mobilitas penduduk sebagai dampak terbukanya akses antar Negara memungkinkan berbagai jenis alat dan obat yang belum teruji dengan benar serta penyakit baru, muncul di Indonesia.”

Namun, secara nasional masyarakat Indonesia patut bersyukur karena sejak 1 Januari 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang telah dituangkan dalam Peraturan Presiden nomer 72 tahun 2012.

Nila menjelaskan, di samping mendorong kepesertaan mandiri, melalui program ini Pemerintah juga menyediakan bantuan iuran untuk seluruh masyarakat miskin serta bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung JKN dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan juga terus ditingkatkan dan sistem rujukan berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan itu sendiri.

“Peringatan HKN Emas tahun ini, sungguh sebuah momentum yang harus kita manfaatkan untuk meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan, semangat melayani, menggerakkan serta semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan, haruslah menjadi konsep pembangunan nasional kita,” ujar Menkes.

Selanjutnya, Menkes juga mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Nila Meyakini jika bersungguh-sungguh dalam melakukannya, maka hal tersebut akan mampu mencapai hasil yang lebih baik dalam 5 tahun ke depan.

“Akhirnya marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, memberikan bimbingan dan meridhoi semua usaha luhur yang kita lakukan. Selamat Hari Kesehatan Nasional Emas, “Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku’,” pungkas Nila Farid Moeloek.

Lima Pesan Penting Menkes

Dalam kesempatan tersebut Menkes berharap agar para pemangku kepentingan di daerah dapat memperhatikan lima poin penting dalam rangka mewujudkan visi pemerintahan periode 2014-2019 yang sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-50, yaitu:

  1. Pembangunan kesehatan merupakan investasi negara khususnya dalam menopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, bersama dengan pendidikan dan pendapatan perkapita. Untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek–aspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif.
  2. Pendekatan sasaran pokok pembangunan kesehatan adalah ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur serta usia lanjut khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan dan rawan bencana.
  3. Diperlukan pelibatan aktif dari akademisi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan team work sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang harus mampu bersaing dengan bangsa atau negara lain.
  4. Pola kepemimpinan perlu berubah dari pasif menjadi aktif merespons dan mengantisipasi persoalan yang ada; dari yang sifatnya directive menjadi colaborative; dari yang sifatnya individualism menjadi team work dan dari yang sifatnya serve ke care.
  5. Tata kelola program dan administrasi terus menerus kita tingkatkan ke arah yang lebih baik, melalui sinergitas pusat dan daerah, satu kesatuan siklus manajemen yakni perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sampai pada pertanggungjawaban serta pengadministrasiannya.

Gubernur Serahkan Penghargaan Kepada RSUD, Puskesmas dan Tenaga Kesehatan Terbaik

Usai membacakan Sambutan Menteri Kesehatan, Sekda Aceh, Drs Dermawan MM, juga membacakan Keputusan Gubernur Aceh nomor 445/838/2014 tentang penetapan pemenang pelaksana terbaik Rumah Sakit Sayang Ibu/Bayi dan Puskesmas Sayang Ibu se-Aceh Tahun 2014.

Selain itu, Sekda juga membacakan lampiran keputusan Gubernur Aceh nomor 446/682/2014 tentang pnetapan tenaga kesehatanteladan Puskesmas se-Aceh tahun 2014. Berikut adalah daftar nama pemenang dari masing masing kategori;

Pemenang Pelaksana Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSI & B) serta Puskesmas Sayang Ibu Terbaik tingkat Provinsi Aceh Tahun 2014.

Rumah Sakit.

  1. RSUD dr fauziah, Bireuen                                           (Total nilai: 95,00) Peringkat I
  2. RSUD Tgk Chik di Tiro, Sigli                                        (Total nilai: 80,90) Peringkat II
  3. RSUD Datu Beru, Takengon                                        (Total nilai: 80,00) Peringkat III
  4. Puskesmas Tamiang Hulu, Aceh Tamiang                  (Total nilai: 4210) Peringkat I
  5. Puskesmas Lamno, Aceh Jaya                                   (Total nilai: 4000) Peringkat II
  6. Puskesmas Jeumpa, Bireuen                                     (Total nilai: 3900) Peringkat III

 

Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas se-Aceh Tahun 2014

Tenaga Medis.

  1. drg Muhammad Iqbal Tanzil, Puskesmas Keude Geurubak, Aceh Timur                   (Nilai Akhir: 85,1) Peringkat I
  2. dr Masyiththah, Puskesmas Kuta Cot Glie, Aceh Besar                                                  (Nilai Akhir: 82,5) Peringkat II
  3. dr Bambang Purnomo, Puskesmas Banda Pusaka, Aceh Tamiang                              (Nilai Akhir: 81,5) Peringkat III

Tenaga Keperawatan.

  1. Sachara Amd. Keb, Puskesmas langkahan, Aceh Utara                                                 (Nilai Akhir: 84,7) Peringkat I
  2. Hayatirna Amd. Keb, Puskesmas Jelobok, Bener Meriah                                             (NIlai Akhir: 82,6) Peringkat II
  3. Cut Lianovita Amd. Keb, Puskesmas Klut Selatan                                                          (Nilai Akhir: 81,4) Peringkat III

Tenaga Nutrisionis/Gizi

  1. Kusmayadi AMG, Puskesmas Simeulue Tengah, Simeulue                                           (Nilai Akhir: 81,4) Peringkat I
  2. Lilis Pardosi AMG, Puskesmas Manyak Payed, Aceh Tamiang                                    (Nilai Akhir: 78)   Peringkat II
  3. Merry Afrida AMG, Puskesmas Suka Karya, Sabang                                                      (Nilai Akhir: 75,9) Peringkat III

Tenaga Kesmas/Sanitarian

  1. Oyadilla Hartri SKM, Puskeswmas Bandar, Bener Meriah                                           (Nilai Akhir: 81)   Peringkat I
  2. Fitri Kurnia, Puskesmas Jaya Baru, Banda Aceh                                                             (Nilai Akhir: 80,5) Peringkat II
  3. Ira Susanti NY SKM, Puskesmas Meureubo, Aceh Barat                                               (Nilai Akhir: 78)   Peringkat III

Check Also

Asisten Sekda Aceh Mawardi Harap TPAKD Perluas Akses Keuangan untuk Masyarakat

BANDA ACEH— Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, mengharapkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah …