BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH Menyampaikan yang Layak Disampaikan
Related Articles
Banda Aceh | 12-2015 | Humas Aceh
GAZA CITY — Beberapa faksi politik, termasuk Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang mengadakan pertemuan di Jalur Gaza pada Ahad (11/1), menyeru pemerintah persatuan Palestina agar bersiap menyelenggarakan pemilihan umum.
Para pemimpin faksi agama dan sayap-kiri mengadakan pertemuan di Kota Gaza atas undangan Hamas guna membahas apa yang mereka katakan sebagai diabaikannya Jalur Gaza. Faksi Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Fatah, tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Satu pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan itu menyerukan pembentukan komite nasional untuk menindaklanjuti penerapan akurat kesepakatan perujukan internal yang ditandatangani antara HAMAS dan Fatah, demikian laporan Xinhua–yang dipantauAntara di Jakarta, Senin (12/1) pagi.
“Kami membahas konsekuensi menyakitkan, yang merupakan hasil dari kebuntutan dalam penerapan kesepahaman dan kesepakatan perujukan,” kata pernyataan bersama tersebut.
Kesepakatan itu menyeru oemerintah persatuan agar melaksanakan tanggung-jawabnya dalam menindak-lanjuti misinya, mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan umum Palestina dan memberi perhatian lebih besar pada Jalur Gaza, yang menderita akibat situasi kemanusiaan dan ekonomi yang memburuk.
Pertemuan tersebut diadakan setelah para pemimpin Hamas mengancam bahwa jika pemerintah persatuan terus mengabaikan Jalur Gaza, Hamas akan memiliki pilihan lainnya sendiri.
Hamas menuduh pemerintah persatuan, yang dibentuk pada Juni–setelah kesepakatan antara Fatah dan Hamas–menolak membayar gaji 43 ribu pegawai yang ditetapkan Hamas setelah faksi itu merebut kekuasaan atas Jalur Gaza pada 2007.
Sementara itu, para pejabat pemerintah persatuan Palestina menuduh Hamas mempertahankan cengkeramannya atas keamanan Jalur Gaza dan menghalangi pemerintah persatuan melaksankan tugasnya di daerah kantung tersebut, yang menghadapi blokade Israel sejak 2007. /www.republika.co.id
