Protein yang dihasilkan ikan tuna juga bejumlah besar yakni sekitar 24-30 gram protein per 85 gram. Dengan protein tinggi, jaringan tubuh penkonsumsi tuna akan berfungsi dengan baik. Mulai dari pembentukan hormon, enzim, kolagen, antibodi, hingga menjaga jaringan otot di dalam tubuh bisa didapatkan dari konsumsi protein dalam ikan tuna.
Selain tuna ada ikan kembung. Proteinnya lebih tinggi dari ikan salmon. Harga murah, di pasar tersedia melimpah.
Kandungan protein ikan kembung sangat tinggi. Ikan lokal ini mengandung omega-3 yang sangat baik untuk tumbuh kembang otak dan mata anak. Ikan ini juga sangat membantu penjaga jantung dan tekanan darah anak. Selain itu, ikan kembung juga mengandung itamin B12, vitamin D, fosfor, vitamin B2 (Riboflavin), vitamin B6, iodine dan selenium lebih tinggi.
Dyah Erti Idawati, istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh adalah salah satu orang yang terus mengampanyekan pentingnya konsumsi ikan. Salah satu tujuan kampanyenya adalah untuk pencegahan stunting.
“Kita wajibkan masyarakat mengkonsumsi ikan supaya anak kita cukup pertumbuhannya,” kata Dyah di Banda Aceh, Kamis 4/04.
Salah satu cara agar anak gemar memakan ikan adalah dengan mengolah bahan baku mentah dengan olahan lebih menarik. Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Kamis (4/04) tadi menggelar bazar produk olahan ikan. Targetnya para orang tua membelanjakan ikan dengan olahan menarik sehingga anak mau memakan ikan dengan olahan yang bervariasi.
Kepala Dinas Perikanan Aceh Cut Yusminar, menyebutkan bazar produk hasil perikanan provinsi Aceh merupakan bagian dari instruksi Presiden Joko Widodo yaitu gemar makan ikan bagi penduduk Indonesia.
“Kita memperkenalkan kepada masyarakat ada beraneka ragam menu olahan ikan,” kata Cut Yusminar.
Angka konsumsi ikan di Aceh disebut sebagai salah satu tertinggi di Indonesia. Dari catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, dalam 5 tahun terakhir memang target konsumsi ikan per kapita tahunnya terus meningkat. Pada tahun 2014 angka konsumsi ikan sebesar 38,14 kilogram (kg) per kapita, tahun 2015 sebesar 40,9 kg per kapita, tahun 2016 sebesar 43,88 kg per kapita, tahun 2017 sebesar 47,12 kg per kapita, dan tahun 2018 sebesar 50 kg per kapita per tahun, sementara untuk tahun 2019, target konsumsi perikanan nasional menjadi 54,49 per kapita per tahun.