Home / Berita Terbaru / Gubernur: Terima Kasih atas Kunjungan dan ‘Kado’nya

Gubernur: Terima Kasih atas Kunjungan dan ‘Kado’nya

Banda Aceh,  17 April 2015

Provinsi Aceh YES, ALA NO, Bergema di Pendopo Gubernur.

Banda Aceh – Gubernur Aceh, drH Zaini Abdullah menerima kunjungan dari Barisan Mahasiswa dan Pemuda Aceh Singkil-Subulussalam (BMPAS). Kunjungan silaturrahmi dari puluhan anggota BMPAS adalah untuk menyampaikan berbagai persoalan yang saat ini terjadi di Aceh Singkil serta untuk menyatakan penolakan terhadap pembentukan Provinsi ALA-ABAS.

Dalam kesempatan tersebut, puluhan anggota BMPAS juga memberikan ‘kado’ kepada Gubernur Aceh, berupa spanduk dukungan bergambar peta wilayah Aceh dan tulisan ‘Provinsi Aceh Yes, ALA NO…!.

Sembari membentangkan spanduk para mahasiswa juga meneriakkan kata-kata, Provinsi Aceh Yes, ALA NO, beberapa kali sembari menyerahkan spanduk tersebut kepada Gubernur Aceh.

Mendapat kado istimewa, pria yang akrab disapa Doto itu pun menyampaikan rasa terima kasih dan dan sangat mengapresiasi kunjungan dan penyampaian aspirasi serta pendapat yang dilakukan oleh dari BMPAS.

“Terima kasih atas kunjungan dan atas masukan anak-anak kami dari Singkil dan Subulussalam. Terima kasih juga atas kado istimewanya,” ujar Doto sembari melempar senyum kearah para mahasiswa.

Pada kesempatan tersebut, dua orang perwakilan mahasiswa menyampaikan beberapa rekomendasi dari daerahnya masing-masing, yaitu Jirin dari perwakilan Aceh Singkil dan Al-Qudry mewakili Subulussalam. Para mahasiswa juga menyampaikan lima rekomendasi tertulis kepada Gubernur. Kelima rekomendasi tersebut adalah;

  1. Mendukung Pemerintah Aceh dan menolak keras pembentukan Provinsi ALA yang melibatkan kab Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
  2. Memohon kepada Gubernur Aceh agar meningkatkan pembangunan dan Sumber daya Manusia dengan membangun proyek monumental di bidang Pendidikan, kesehatan, dan Industri di Aceh Singkil dan Subulussalam.
  3. Memohon kepada Gubernur Aceh untuk dapat memperjuangkan agar kantor BPN Kota Subulussalam dapat berdiri sendiri sehingga tidak tunduk lagi ke BPN Aceh Singkil.
  4. Memohon kepada Gubernur Aceh untuk mengevaluasi dan tidak lagi mengeluarkan izin-izin HGU dan Pertambangan di Aceh Singkil dan Subulussalam
  5. Mendukung penuh Pemerintahan Aceh dalam mempejuangkan turunan UUPA, untuk Aceh yang bersatu,  makmur dan sejahtera.

Menanggapi lima rekomendasi dari para mahasiswa Gubernur menjelaskan, saat ini Pemerintah Aceh sangat fokus untuk membangun infrastruktur dalam segala bidang diseluruh wilayah Aceh, termassuk Aceh Singkil dan Subulussalam.

“Untuk itu kami meminta masyarakat untuk bersabar karena kita ketahui bersama, bahwa prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses pembangunan masih terus berjalan,” ujar Zaini.

Gubernur juga menyatakan bahwa beberapa persoalan yang disampaikan oleh mahasiswa bukanlah persoalan baru, Di antaranya adalah masalah pendirian Gereja di sinkil. Untuk permasalahan ini Pemerintah Aceh juga sempat mendapat tudingan negatif dari masyarakat internasional termasuk Uni Eropa. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Pemerintah Aceh, barulah pihak asing tahu permasalahan yang sebenarnya terjadi.

“Sempat terjadi konflik saat itu, bahkan Kapolda juga sempat turun langsung untuk memantau keadaan disana. Padahal proses pendirian gereja yang dilakukan adalah ilegal, tanpa izin dari pemerintah daerah, sehingga terjadilah konflik dengan masyarakat sekitar.”

Pemerintah Aceh, lanjut Gubernur, sangat toleran dengan agama lain, hal ini bisa di buktikan dengan adanya beberpa gereja dan juga tempat ibadah agama lainya yang berdiri di Aceh dan tidak pernah terjadi konflik dengan masyarakat.

“Di dekat Masjid Raya Baiturrahman ada geraja, di Peunayong ada Vihara yang cukup besar bangunannya dan masih banyak tempat ibadah umat beragama lainnya di Aceh, dan tidak pernah kita dengar terjadi konflik hingga pengrusakan dan penyegelan dari masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan toleransi beragama di Aceh sangat baik,” tegas Zaini.

Gubernur juga menjelaskan, jika ditelisik dari sejarah, bahkan sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh tidak hanya membangun hubungan negara ataupun kerajaan Islam saja. Hal ini membuktikan bahwa Aceh bukanlah daerah yang tertutup dan anti dengan agama lain.

Namun, dalam hal pendirian kampus negeri di wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam, gubernur berharap masyarakat bersabar karena bukanlah hal yang mudah untuk membangun sarana pendidikan. Butuh waktu dalam menyiapkan Sumber daya manusia, izin dan infrastruktur yang memadai.

“Membangun sarana pendidikan bukan sebatas membuat gedung. Tapi ada tahapan yang benar-benar harus dijalani. Dan, bukan berarti ketika sudah ada bangunan yang besar dan megah, maka kampus tersebut dapat dinegerikan, tidak semudah itu. banyak proses, ada syarat dan tahapan yang harus kita lalui untuk menaikkan status suatu kampus menjadi negeri. Bersabarlah jika sudah masanya pati akan segera terwujud,” terang Gubernur.

Sedangkan menanggapi tuntutan para mahasiswa tentang pembangunan Rumah Sakit dengan fasilitas yang baik, Gubernur menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Aceh sedang merencanakan pembanguna Rumah Sakit rujukan regional yang nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat di 23 kabupaten/kota se-Aceh.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur menyatakan sangat senang dengan ‘kado’ yang diberikan oleh mahasiswa dan berharap pesan tersebut dapat disampaikan ke seluruh masyarakat di Singkil dan Subulussalam.

“Sekali lagi terima kasih atas ‘kado’ ini. Kami mahasiswa dan masyarakat dapat terus mendukung Pemerintah Aceh. Dan kami berharap pesan yangterdapat dalam spanduk ini dapat juga disampaikan kepada masyarakat di SIngkil dan Subulussalam,” pungkas Gubernur. (Ngah)

 

 

Note: berikut ini kami sertakan Lima isi lengkap rekomendasi BMPS-S

 

REKOMENDASI BERISAN MAHASISWA DAN PEMUDA SINKIL-SUBULUSSALAM KEPADA KEPALA PEMERINTAHAN ACEH

Melihat perkembangan situasi dan kondisi di Aceh Singkil dan Subulussalam,  maka memberikan Kami dari Barisan Mahasiswa dan Pemuda Singkil dan Subulussalam beberapa Rekomendasi kepada Pemerintah Aceh sebagai berikut:

  1. Mendukung Pemerintah Aceh dan menolak keras pembentukan Provinsi ALA yang melibatkan kab Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. karena hanya mewakili kepentingan segelintir elit politik dan tidak murni keinginan masyarakat Aceh Singkil dan subulussalam.
  2. Memohon kepada Gubernur Aceh agar meningkatkan pembangunan dan Sumber daya Manusia dengan membangun proyek monumental di bidang Pendidikan, kesehatan, dan Industri di Aceh Singkil dan Subulussalam.
  3. Memohon kepada Gubernur Aceh untuk dapat memperjuangkan agar kantor BPN Kota Subulussalam dapat berdiri sendiri sehingga tidak tunduk lagi ke BPN Aceh Singkil.
  4. Memohon kepada Gubernur Aceh untuk mengevaluasi dan tidak lagi mengeluarkan izin-izin HGU dan Pertambangan di Aceh Singkil dan Subulussalam
  5. Kami mendukung penuh Pemerintahan Aceh dalam mempejuangkan turunan UUPA, untuk Aceh yang bersatu,  makmur dan sejahtera.

Demikian pernyataan kami sebagai generasi muda Aceh Singkil dan Subulussalam dan bentuk dukungan kami kepada Pemerintah Aceh dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemajuan Aceh kedepan sesuai dengan MoU Helsinki dan UUPA.

Banda Aceh,  17 April 2015

 

Tertanda,

BARISAN MAHASISWA DAN PEMUDA SINGKIL SUBULUSSALAM

 

Check Also

Pemerintah Aceh Teken Kerja Sama OP4D dengan DJP dan DJPK

BANDA ACEH— Pemerintah Aceh menandatangani Perjanjian Kerja Sama Optimalisasi Pemungutan Pajak Pusat dan Pajak Daerah …