Home / Berita Terbaru / Doto Zaini: Perbedaan Adalah Rahmat

Doto Zaini: Perbedaan Adalah Rahmat

Banda Aceh – Perbedaan pendapat dalam koridor keilmuan merupakan rahmat yang memperkaya pengetahuan. Ini telah dibuktikan oleh ulama-ulama besar dahulu, yaitu Imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali, (Senin, 26/10/2015)

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah dalam sambutan singkatnya, saat membuka secara resmi Muzakarah Ulama se-Aceh tahun 2015. Kegiatan yang mengangkat tema ‘Melalui MUzakarah Ulama, Kita Tingkatkan Toleransi dalam Pelaksanaan Syari’at Islam di Aceh’ itu dipusatkan di Aula Majelis Permusayawaratan Ulama Aceh.

“Para Imam Mazhab juga telah menunjukkan sikap saling menghormati perbedaan pendapat di kalangan mereka dengan kalimat, “Pendapatku mungkin benar dan mungkin saja salah, jika benar maka ikutilah dan jika salah maka tinggalkanlah, dan ikuti pendapat lain yang jauh lebih benar dan lebih kuat (rajih) dalilnya,” terang Gubernur.

Pria yang akrab disapa Doto Zaini itu menambahkan, perbedaan pendapat di kalangan ulama mazhab bukan merupakan hal baru. Berbagai kitab fiqih yang ditulis oleh ulama mazhab memiliki keragaman pemikiran yang disertai dengan dalil dan argumentasi masing-masing.

Gubernur menyadari, dalam masyarakat Aceh terdapat beragam komunitas dengan latar belakang berbeda, baik suku, bahasa, agama, pemikiran, tradisi dan adat budaya. Namun Gubernur berpesan agar keragaman tersebut dijadikan sebagai sebuah kekuatan yang dapat memperkokoh persatuan dan ukhuwah di antara sesama muslim.

“Perbedaan ini tidak boleh membawa kita pada sikap konflik dan permusuhan. Allah memerintahkan kita untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, terutama dalam masalah fiqh yang bersifat furu’iyah. Perbedaan pendapat patut kita tolerir karena merupakan sunnatullah, selama berada dalam bingkai Al-Qur’an dan As-Sunnah,” ujar Gubernur.

Doto Zaini juga mengingatkan, bahwa Nabi Muhammad telah mengingatkan seluruh umat untuk untuk menerima dan menghargai perbedaan pendapat, karena dalam perbedaan tersebut terdapat rahmat.

Al-ikhtilaf baina ummati rahmatun.” (Perbedaan pendapat di kalangan umat-Ku adalah rahmat),” lanjut Gubernur, sembari membacakan Hadits Rasulullah yang menerangkan tentang perbedaan pendapat.

Muzakarah Sarana Mempererat Ukhuwah dan Silaturrahmi

Dalam kesempatan tersebut, Doto Zaini juga mengapresiasi pimpinan MPU Aceh, yang telah memprakarsai dan menggelar acara muzakarah tersebut. Kegiatan yang dihadiri oleh ulama se-Aceh ini merupakan sarana bersilaturrahmi dan memperkuat hubungan ukhuwah antara ulama seluruh Aceh.

“Muzakarah ini akan membahas masalah keagamaan yang telah mencuat akhir-akhir ini di Aceh. Mudah-mudahan melalui muzakarah ini akan terwujud situasi yang damai, aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas ibadah bagi seluruh elemen masyarakat di Aceh.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat telah memberikan amanah kepada rakyat Aceh untuk menjalankan Syariat Islam secara menyeluruh (kaffah) berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Amanah ini tentu sangat berat. Oleh karena itu, kita harus berupaya mewujudkan seluruh ajaran Islam yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah pada seluruh aspek kehidupan masyarakat Aceh” ujar Gubernur.

Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh unsur Forkorpimda Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Perwakilan Kajati Aceh, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Ketua Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD), sejumlah Kepala SKPA

Check Also

Pemerintah Aceh Ajak TVRI Dukung Kesuksesan Penyelenggaraan PON XXI

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mengajak TVRI Stasiun Aceh untuk turut mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pekan …