Home / Berita Terbaru / Gubernur Aceh Terima Kunjungan Komisi X DPR RI

Gubernur Aceh Terima Kunjungan Komisi X DPR RI

Banda Aceh, 22 – 6 – 2015 | Humas Aceh

Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah menggelar Buka Puasa Bersama dengan Rombongan Komisi X, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI­). Sebelumnya, Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya itu menggelar pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Dermawan MM di Gedung Serbaguna, Komplek Kantor Gubernur, (Minggu, 21/6/2015).

Sebagaimana diketahui, ruang lingkup Komisi X adalah membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Perpustakaan. Dalam pertemuan tersebut, Komisi X menitik beratkan pada pendidikan di Aceh dan perkembangan program Indonesia Pintar yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

“Banyak hal di lapangan yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak agar program tersebut dapat berjalan dengan baik. Hari ini kami bertemu dengan Pemerintah Aceh serta perwakilan dari kabupaten/kota untuk mengetahui kendala, saran serta masukan terkait implementasi program Indonesia Pintar,” terang Riefky Harsya, selaku Ketua Tim yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi X DPR RI.

Riefky menambahkan, pada tahap pertama program Indonesia Pintar ini, Pemerintah Pusat dan DPR RI telah menggelontorkan dana sebesar RP 11 Triliun, untuk seluruh Indonesia. Pada tahap awal ini, Aceh mendapat kucuran dana sebesar hampir Rp 85 Miliar, yang diperuntukkan kepada 205 ribu siswa kurang mampu pada tingkat SD, SMP dan SMU/SMK sederajat.

Secara umum, lanjut Riefky, kunjungan kali ini berjalan dengan baik. Pihak legislatif tentu saja sangat memerlukan berbagai masukan dari Pemerintah Aceh, terkait dengan hal-hal yang harus diantisipasi. Hal yangterpenting bukanlah semata tentang siswa tetapi juga terkait dengan tunjangan guru, sertifikasi guru dan tunjangan guru-guru honorer.

“Nah ini yang masih banyak yang harus kita benahi. Bagaimana mungkin kita berharap siswa akan menjadi pintar, jika gurunya pun masih belum bisa mengajar dengan baik dan maksimal karena harus memikirkan segudang permasalahan dirinya yang harus dibenahi.”

Lebih lanjut politisi asal Aceh itu menjelaskan, siswa penerima bantuan bukan hanya mereka yang berada di dalam sekolah tetapi juga yang berada di luar sekolah.

“Bagi yang diluar sekolah, beasiswanya tidak hanya untuk kembali ke sekolah tetapi mereka juga bisa mengambil kursus-kursus kejuruan yang dapat langsung menjadikan mereka sebagai tenaga kerja produktif dan siap pakai,” pungkas Riefky.

Check Also

Pemerintah Aceh dan PT Flora Agung Bahas Potensi Investasi Agribisnis, Peternakan, dan Industri Hilir Sawit

Banda Aceh – Pemerintah Aceh memaparkan secara komprehensif potensi sektor agribisnis, peternakan, dan kawasan industri …