Home / Berita Terbaru / Gubernur dan Presiden Bahas KEK di Lanud SIM

Gubernur dan Presiden Bahas KEK di Lanud SIM

Banda Aceh| 12-09-2015

Aceh Besar – Singgah di Aceh, Presiden Joko Widodo berjanji akan segera menindaklanjuti beberapa Program berskala besar di Aceh. Beberapa hal yang sempat menjadi fokus perbincangan antara Presiden dengan Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah adalah tentang tindak lajut KEK LhokSeumawe dan menjadikan Bandara SIM sebagai Bandara transit penerbangan internasional.

“Dari pertemuan singkat tadi, saya dan Pak Gubernur membicarakan beberapa hal terkait dengan Aceh, diantaranya tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe dan menjadikan SIM sebagai Bandara transit Internasional,” terang Presiden didampingi Gubernur Aceh, sesaat sebelum memasuki pesawat Kepresidenan utnuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Jeddah, (Jum’at, 11/9/2015).

Sementara itu, dijumpai oleh wartawan usai mengantar Presiden Jokowi, Gubernur Aceh juga menjelaskan hal yang sama terkait dengan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Kita membicarakan beberapa hal terutama mengenai KEK Lhokseumawe, mengenai Bandara SIM dan beberapa hal lainnya. Presiden berjanji akan sesegera mungkin menindaklanjuti hasil pertemuan hari ini,” terang pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.

Selain itu, Gubernur juga telah menyampaikan kepada Presiden tentang ketertarikan sejumlah investor yang ingin mengelola Migas Aceh. “Kita sudah sampaikan kepada Presiden, nantinya perusahaan-perusahaan tersebut akan berada di bawah Badan Pengelola Minyak dan Gas Aceh (BPMA). Saat ini BPMA masih menunggu SK dari Pemerintah Pusat.

Gubernur juga menjelaskan, usai kunjungan ke Timur Tengah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat akan kembali menggelar pertemuan untuk membicarakan lebih lanjut terkait beberapa hal yang telah dibicarakan dalam pertemnuan hari ini.

Shalat Jum’at di KOmplek Lanud SIM

Tiba di Lanud SIM tepat pukul 12.30 Wib, Presiden disambut oleh Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, Paduka Yang Mulia (PYM) Malik Mahmud Al-Haytar, Wakil Ketua DPRA, T Irwan Djohan, Kapolda Aceh, Irjen Pol Hussein Hamidi, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto, serta sejumlah pejabat Aceh lainnya.

Presiden didampingi Gubernur dan unsur Forum Koordinasi langsung menuju Masjid yang ada dalam komplek Lanud SIM untuk melaksanakan Shalat Jum’at berjamaah.

Ba’da Jum’at, Presiden Jokowi dan rombongan yang terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung dan beberapa menteri lainnya melanjutkan perjalanan menuju Timur Tengah.

Bawa Misi Ekonomi ke Timur Tengah

Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo beserta rombongan akan bertolak ke Timur Tengah untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Qatar.

Kunjungan kenegaraan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, terutama di bidang kerjasama ekonomi, ketahanan energi, perlindungan WNI, dan kerjasama di bidang industri strategis.

Dalam kunjungan di tiga negara tersebut, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdul Azis di Jeddah, Arab Saudi; dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota PEA, di Abu Dhabi, PEA; dan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar.

Sebagaimana diketahui, Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar RI di kawasan Timur Tengah. PEA merupakan tujuan utama ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Sedangkan Qatar merupakan penyumbang investasi terbesar, termasuk investasi portofolio, dari Negara Timur Tengah ke Indonesia secara kumulatif.

Sebagai mitra kerjasama ekonomi yang penting di kawasan, kunjungan ini diharapan dapat membuka akses yang lebih besar bagi produk Indonesia di pasar Timur Tengah, termasuk untuk produk halal.

Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mendorong investor dari tiga negara tersebut agar melakukan investasi langsung di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, maritim, dan energi.

Disamping itu, semakin berkembangnya industri strategis pertahanan Indonesia telah mendapat perhatian khusus dari negara-negara tersebut. Dalam kunjungan ini, Presiden RI juga akan terus mendorong kemitraan dan kerjasama di sektor industri strategis termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista Indonesia.

Di bidang kerjasama ketahanan energi, tiga negara tersebut memproduksi 24 persen kebutuhan minyak dunia, memiliki 30 persen dari total cadangan minyak dunia dan 18 persen cadangan gas dunia.

Oleh karenanya, kunjungan ini juga akan difokuskan untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan tiga negara di Timur Tengah tersebut di bidang energi, guna mendukung ketahanan energi Indonesia.

Jumlah WNI di tiga negara tersebut mencapai lebih dari 1,4 juta orang. Sebagian besar merupakan tenaga kerja di sektor informal yang memberikan kontribusi besar, tidak saja kepada perekonomian ketiga negara tersebut, namun juga bagi Indonesia. Oleh karena itu, isu perlindungan WNI juga akan mendapat fokus dalam kunjungan kenegaraan ini.

Pemerintah Indonesia akan mendorong agar pemerintah di tiga negara Timur Tengah tersebut untuk terus memberikan perhatian dan perlindungan bagi WNI dan Pekerja Indonesia di negara-negara tersebut.

Selain itu, kerjasama dengan Negara-Negara Teluk seperti Arab Saudi, PEA, dan Qatar juga akan ditingkatkan melalui kerjasama strategis antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC). Untuk itu, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menerima kunjungan kehormatan dari Sekjen Gulf Cooperation Council (GCC), disamping menerima kunjungan kehormatan Presiden Islamic Development Bank, di Jeddah, Arab Saudi.

Tandatangani Sejumlah Kesepakatan

Menurut rencana, dalam kunjungan ini akan ditandatangani sejumlah kesepakatan, antara lain: Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik, Dinas, dan Khusus antara Indonesia dan Qatar.

Selanjutnya, menandatangani perjanjian Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang antara Indonesia dan PEA, dan terakhir melakukan Deklarasi Kehendak Pembentukan Kerjasama Strategis antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council.

Selain itu, beberapa perusahaan Indonesia juga akan melakukan kesepakatan kerjasama dengan mitranya di tiga negara tersebut. Perusahaan Indonesia yang akan melakukan kesepakatan tersebut antara lain, PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT. PAL. Selain itu juga rencana investasi dari Lulu Hypermarket di Indonesia.

Nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi pada tahun 2014 mencapai US$ 8,6 miliar dengan nilai investasi di Indonesia mencapai US$ 29,3 juta.

Check Also

Pemerintah Aceh Ajak TVRI Dukung Kesuksesan Penyelenggaraan PON XXI

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mengajak TVRI Stasiun Aceh untuk turut mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pekan …