Home / Berita Terbaru / Pemerintah Aceh Rangsang Minat Baca Warga

Pemerintah Aceh Rangsang Minat Baca Warga

Banda Aceh – Pemerintah Aceh terus merangsang minat baca masyarakat dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perpustakaan. Hal tersebut disampaikan Asisten III Sekda Aceh, Bukhari, pada acara Hari Kunjung Perpustakaan di AAC Dayan Dawood Banda Aceh, Rabu 27/11.

Salah satu sarana yang dibangun pemerintah adalah gedung perpustakaan induk di Banda Aceh. Keberadaan gedung itu diharapkan dapat meningkatkan kegemaran membaca dan dijadikan daya tarik untuk menyalurkan hobi membaca. Apalagi membaca harus diakui dapat melahirkan sumber daya manusia yang cerdas dan kreatif.

“Membaca bisa meningkatkan wawasan dan kecerdasan. Kedua hal ini juga menjadi cara mengurai kemiskinan,” kata Bukhari.

Bukhari mengatakan hobi membaca harus ditumbuhkembangkan dalam masyarakat. Jika tidak, pembangunan gedung dan akses perpustakaan tak ada artinya.

Pernyataan itu disampaikan Bukhari atas dasar rendahnya minat baca dan literasi masyarakat Indonesia. Penelitian Kementerian Pendidikan yang dirilis April 2019 lalu menyebutkan, indeks aktifitas literasi dan membaca Indonesia berada pada angka 37,32 dari skala 0-100.

Sementara data Unesco mencatat minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya hanya 1 dari 1.000 orang yang punya minat baca tinggi di Indonesia. Lembaga Most Littered Nation in The World juga mencatat bahwa tingkat literasi Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara yang diteliti. Hanya Botswana yang peringkatnya lebih tinggi dari Indonesia yaitu peringkat 61.

“Hasil penelitian dan survei itu sangat memperihatinkan. Bagaimana kota bisa mewujudkan Indonesia maju kalau membaca kita masih malas,” kata Asisten III Sekda Aceh, Bukhari,

Senada dengan Bukhari, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Ruslan Abdul Gani, mengatakan banyak yang harus dibenahi agar masyarakat Aceh gemar berkunjung ke pustaka dan giat membaca. “Berat tantangan dunia literasi di Aceh,” kata dia.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, kata Ruslan, berusaha membuat terobosan untuk menjawab tantangan masih rendahnya minat baca tersebut. Di antaranya adalah membuat pengadaan buku bagi masyarakat, sekolah hingga ke perpustakaan gampong.

Selain itu, pihak Dinas Perpustakaan juga melakukan pembinaan pada lembaga pustaka hingga sumber daya di bidang perpustakaan. Mereka juga telah membangun 16 perpustakaan di daerah untuk meningkatkan minat baca sehingga bisa hadir di tengah masyarakat.

Untuk membahas pola peningkatan minat baca masyarakat khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga menggelar ngobrol inspiratif dengan menghadirkan Motivator nasional Kapten SAR dan Praktisi Pendidikan Aceh, Dyah Erti Idawati.

Selain itu, dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga memberikan penghargaan pada Pustaka Sekolah SMA Terbaik se Aceh. Mereka yang memperoleh penghargaan ini adalah SMA sukma Bangsa Pidie, SMA 1 Bireuen, SMA 8 Takengon Unggul, MAN Abdya, SMA Negeri 1 Gunung Meriah Aceh Singkil dan SMA Negeri 5 Lhokseumawe. Sementara Perpustakaan Gampong terbaik se Aceh diraih Gampong Cot Tarom Baroh Bireuen, Cot Seumereng Aceh Barat, Jagong Joget Aceh Tengah, Keude Panga Aceh Jaya, Sua Gampong Aceh Barat Daya dan Blang Sapek Nagan Raya.

Untuk Pustakawan terbaik se Aceh adalah Mariaton, Dwi Maulidayani, Dwi Maksunah, Fatimah, Susanna Dewi dan Nurul Fajri. Sementara Raja dan Ratu Baca Terbaik se Aceh adalah diraih Muhammad Raziq Aulia, Amirah Ulfah, Saiful Anwar, Putri Balqis, Sukses Abadi W dan Ulfiatur Rahmah.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga memberikan penghargaan bagi Sinna Rasyadia, juara 1 Lomba Bercerita Tingkat Nasional kategori siswa SD/MI tahun 2019. []

Check Also

Jelang Pelaksanaan PON, Irjen Kemendagri Ingatkan Pemerintah Aceh “Sedia Payung Sebelum Hujan”

BANDA ACEH – Seluruh jajaran Pemerintah Aceh yang terlibat dalam Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga …