Home / Berita Terbaru / Wagub Janji Benahi Sektor Kelautan Aceh

Wagub Janji Benahi Sektor Kelautan Aceh

Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf, berjanji akan membenahi sektor kelautan dan perikanan, karena memiliki potensi besar bagi peningkatan ekonomi Aceh dan Indonesia secara umum.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pria yang akrab disapa Mualem itu, dalam sambutan singkatnya pada acara pengiriman perdana Hasil Laut Aceh ke Sumatera Utara dan Jakarta, yang merupakan hasil kerjasama Koperasi Nelayan Pintar dengan PT Pos Indonesia, yang dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Samudera, Lampulo, Kamis (29/9/2016).

Berbagai kendala yang ada saat ini berakibat pada belum maksimalnya sektor ini dalam mendukung peningkatan ekonomi daerah. Minimnya infrastruktur pendukung masih menjadi kendala para nelayan, di antaranya ketersediaan listrik dan tempat penyimpanan bersuhu rendah atau cold storage.

Oleh karena itu, Mualem berjanji, di masa mendatang Pemerintah Aceh akan membenahi sektor kelautan Aceh serta mengangkat komoditas unggulan suatu daerah. Misalnya, Simeulue yang terkenal dengan lobsternya, Singkil dikenal dengan kepitingnya,  maka ini akan kita jadikan sebagai produk unggulan yang akan dikembangkan di masa mendatang,” tambah Mualem.

“Potensi perikanan tangkap Aceh sangat menjanjikan, mencapai 180 ribu ton pertahun, namun infrastruktur pendukung masih belum memadai. Tak hanya di Lampulo, di Idi, Kabupaten Aceh Timur dan beberapa pelabuhan pendaratan di Aceh yang lain juga mengalami kendala yang sama, yaitu ketersediaan listrik dan cold storage,” ungkap Mualem.

Mualem juga mengungkapkan, ketiadaan cold storage, berakibat pada ikan hasil tangkapan masyarakat yang harus dibuang karena membusuk. Saat hasil tangkapan membludak, para nelayan terpaksa harus membuang hasil tangkapannya yang membusuk karena tidak memiliki tempat penyimpanan.

“Bayangkan, potensi yang ada belum mampu kita manfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, kedepan kita akan fokus untuk membenahi dan mengembangkan bidang kelautan dan perikanan  diseluruh Aceh.

Selain cold storage, sambung Mualem, nelayan Aceh juga sering mengalami kendala pendangkalan kuala. Hal ini mengakibatkan sejumlah nelayan tidak dapat melaut dan harus menunggu air laut pasang untuk bisa melaut. Oleh karena itu, Mualem meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat membantu membenahi sejumlah kuala di Aceh.

“Proyek pengerukan kuala yang selama dilakukan cenderung mubazir karena efeknya hanya sementara terkait. Oleh karena itu, kami mengajak kementerian terkait untuk membuat beberapa proyek percontohan yang dapat menanggulangi pendangkalan kuala secara permanen di Aceh,” kata Mualem.

Menurut Mualem, jika infrastruktur perikanan dibenahi, maka potensi perikanan tangkap dan tambak sangat menjanjikan bagi pembangunan perekonomian rakyat Aceh dan Indonesia pada umumnya. Hal ini tentu sesuai dengan azzam atau tekad Bapak Presiden untuk menjadikan sektor kelautan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wagub juga berharap pihak perbankan dapat membantu dengan memberikan pinjaman lunak kepada para nelayan. “Hal ini penting dalam rangka membantu kebangkitan nelayan Aceh, yang tentu saja akan berimbas pada kebangkitan produksi perikanan Aceh dan Indonesia secara umum,” sambung Mualem.

Apresiasi Kerjasama KNP dan PT Pos Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengapresiasi kehadiranKoperasi Nelayan Pintar atau KNP di Lampulo. Wagub berharap KNP mampu tampil sebagai perintis bagi peningkatan kesejahteraan nelayan ini.

“Dengan melibatkan nelayan dalam kegiatan bisnis hingga ke sektor hilir, maka keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Apalagi proses pemasaran itu memanfaatkan jasa pengiriman PT. Pos Indonesia, perusahaan ekspedisi yang memiliki jaringan luas dan berpengalaman dalam pengiriman barang. Tentu saja ini sebuah langkah yang pantas mendapat dukungan semua pihak,” kata Mualem.

Wagub juga mengapresiasi gagasan sejumlah nelayan yang telah merintis Koperasi Nelayan Pintar. Wagub berharap KNP dapat mengembangkan sayapnya ke daerah lain, sehingga akan lebih banyak lagi nelayan yang bergabung dalam KNP.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada PT Pos Indonesia Tbk, yang telah menjalin kerjasama dengan KNP dalam mengirimkan hasil tangkapan nelayan di kawasan ini. Semoga kepercayaan ini senantiasa terjaga, sehingga kepercayaan pembeli akan lebih meningkat. Semoga kerjasama ini dapat terus dikembangkan, sehingga Koperasi Nelayan Pintar dapat tampil sebagai model bagi upaya kreatif dalam mensejahterakan nelayan Aceh,” pungkas Gubernur.

Sementara itu, Asisten Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dalam sambutan singkatnya menghimbau kepada PT PLN agar dapat memberikan pasokan listrik yang memadai, sehingga cold storage yang telah ada dan akan dibangun dapat dipergunakan secara maksimal oleh seluruh belayan di Aceh.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kosasih, Asisten Deputi kementerian Kelautan dan Perikanan, Diauddin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, pengurus dan anggota Koperasi Nelayan Pintarkadis.

Pelepasan perdana ditandai dengan pelepasan truk bermuatan 5 ton ikan yang akan dikirim ke Sumatera Utara. Secara simbolis Wagub langsung bertindak sebagai supir truk tersebut. Selain itu dua unit truk intercooler berkapasitas 20 juga sudah bersiap untuk berangkat ke Jakarta.

Setelah pelepasan perdana ini, setiap harinya truk beruatan 5 ton akan rutin mengirim ikan ke Sumatera Utara. Sedangkan truk berkapasitas 20 ton ikan akan mengirim ikan ke Jakarta setiap 10 hari sekali. (Ngah)

Check Also

Dilepas Pj Gubernur, Pawai Takbir Idul Fitri Berlangsung Meriah

》Shalat Ied Dipindahkan ke Masjid Raya BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, …