BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH Menyampaikan yang Layak Disampaikan
Related Articles
Banda Aceh, 28-8-2015 | Humas Aceh
Banda Aceh – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah berharap pembangunan kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Regional Aceh dapat segera dilakukan awal tahun 2016 mendatang.
Pemerintahan Aceh, kata Zaini Abdullah, sudah menyiapkan lahan seluas 40 hektar untuk pembangunan kampus tersebut, yang berlokasi di Lhok Igue Gampong Ie Meulee Kecamatan Sukajaya, Pulau Weh, Sabang.
“Saat ini dalam proses pembebasan oleh Pemerintah Kota Sabang. Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan persiapan untuk penyediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya sesuai standar yang diperlukan,” kata Gubernur Zaini Abdullah, dalam pertemuan dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan IPDN Prof. Dr. H. Murtir Jeddawi di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat (28/8) sore.
Pertemuan tersebut sekaligus membahas hasil kunjungan kerja Tim IPDN yang dua hari lalu, telah melakukan peninjauan lokasi rencana pembangunan kampus di Lhok Igue, Sabang.
Pertemuan yang dipandu Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Dr Muzakkar A Gani itu turut dihadiri Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh Kamaruddin Andalah, Karo Humas Pemerintah Aceh HM Ali Alfata, Karo Umum Setda Aceh T Aznal Zahri dan Kepala BPM Aceh Zulkifli Hs.
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan IPDN Prof. Dr. H. Murtir Jeddawi mengatakan, untuk pembangunan kampus IPDN, minimal Pemerintah Aceh harus menyediakan lahan bersertifikat seluas 35 hektar. Selain itu tambahnya, dibutuhkan juga fasilitas yang lengkap, seperti sumber air bersih, tenaga listrik, jaminan keamanan, fasilitas kesehatan serta tenaga pendidik. “Kita sangat mengharap kontribusi dari Pemerintah Aceh, agar pembangunan Kampus IPDN ini berjalan lancar,” ujarnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, komitmen berdirinya IPDN di Sabang merupakan rangkaian awal dari pertemuan Presiden RI Jokowi dengan Walikota se-Indonesia di Istana Bogor, pada 20 Februari 2015 lalu.
Pemerintah Pusat akan mengalokasikan dana sebesar Rp. 550 milyar untuk pembangunan gedung dan bangunan, mulai dari pembuatan gedung kampus, asrama serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. []
